Putra Daerah Kutai bisa buat film ! itu adalah kalimat yang ada dalam benak banyak orang di Kabupaten Kutai Kartanegara saat mengetahui adanya Film Perisai Mahakam. Rasa bangga dan ingin tahu pun berkembang dari percakapan keseharian ataupun melalui telpon seluler.

Promo film pun dilakukan melalui sekolah-sekolah, pun melalui media sosial. Reaksinya sungguh beragam, namun tetap terselip rasa bangga, sebagai orang suku Kutai ataupun sebagai masyarakat Kutai Kartanegara yang pluralistik.

Alam dan kultur sebagai potensi pariwisata yang ada kini tidak lagi biasa, karena terlihat eksotik dalam layar lebar. H. Ahmad Zulfiansyah, penulis ide cerita mengatakan bahwa Film Perisai Mahakam mengangkat beberapa destinasi wisata, UMKM, permainan tradisional, tarian serta adat istiadat yang akrab dalam keseharian ataupun hanya dijumpai dalam event-event khusus di Kutai Kartanegara.

Dengan lokasi pengambilan gambar di Desa Muara Enggelam, Melintang, Kedang Ipil , beberapa lokasi di Kecamatan Muara Wis dan Kecamatan Tenggarong, bukannya tanpa tujuan.

Orang Kutai tak bisa jauh dari Sungai Mahakam. Sungai purba dengan panjang hampir 1000 kilometer ini meliuk dari perbatasan negara di Kabupaten Mahakam Ulu dengan muara terjauh hingga ke kota minyak Balikpapan. Sungai yang menumbuhkan kultur, seni dan peradaban pesisir dan merangkai sejarah panjang masyarakatnya.

Dari Sungai Mahakam ini sejarah ditoreh, dalam catatan sejarah tentang kemegahan kerajaan Hindu di Muara Kaman. Juga munculnya kerajaan Islam di Kutai Lama di Anggana. Sungai ini menjadi saksi perpindahan kerajaan dari Kutai Lama ke Jembayan, dan bergeser ke Tenggarong, juga kisah penaklukan kerajaan di Muara Kaman oleh Kesultanan Kutai Kartanegara.

Kutai Kartanegara memiliki banyak permata. Sultan Adji Muhammad Idris adalah kebanggaan masyarakat Kutai. Predikat sebagai Pahlawan Nasional telah disematkan, menambah bangga para zuriatnya juga masyarakat Kutai Kartanegara. Spiritnya, Orang Kutai tidak ingin ditaklukkan, dan berjuang gigih meski harus ke negeri seberang, negeri separuh darahnya berasal, di tanah Wajo.

Seiring waktu Kutai Kartanegara mengalir bersama sejarah bangsa ini, Indonesia Raya tercinta. Dengan segala problematika dan ephoria otonomi daerah, yang kini semakin sirna. Masyarakat pun tenggelam dalam kehidupan industri ekstraktif dan agroindustri. Sungai Mahakam pun setia menjadi saksi kapal-kapal kecil hingga raksasa yang melintasinya, membawa kekayaan alam Kutai Kartanegara. Mereka yang tersisih pun bermenung, menghasilkan local wisdom untuk survive, berusaha mandiri, mendirikan bangunan walet dimana-mana.

Film perisai Mahakam merekam manis dan pahitnya sejarah dalam spirit kekiniannya, dalam zeit geist, semangat zamannya. Film ini akan tayang perdana di Kecamatan Muara Wis Jumat pekan depan. Film ini diproduksi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, di bintangi beberapa atlet Kempo berprestasi Kutai Kartanegara.

Para pemeran dalam film ini awalnya merasa malu di tonton banyak orang saat syuting. Mereka belum pernah bermain peran. Namun berlatih dalam workshop selama 4 Hari cukup membantu mereka berekspresi dalam seni peran, begitu tutur Nila. Sang pemeran utama, Amel mengaku bahwa karakter yang diperankan sedikit berbeda dengan kesehariannya. Baginya itu menjadi tantangan tersendiri untuk dapat masuk ke dalam karakter peran tersebut.

Film Perisai Mahakam ini diharapkan mendapat dukungan dan apresiasi dari seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kutai Kartanegara, dapat mengangkat potensi Wisata di Kutai Kartanegara. Kelak jika kekayaan alam ini tak lagi produktif, pariwisata adalah modal terbesar yang dimiliki masyarakat Kutai Kartanegara.

Sungai Mahakam akan menjadi saksi pekan depan, di Muara Wis. Kawasan pedalaman mahakam, dengan pencapaian masyarakatnya yang luar biasa dalam mengatasi problematikanya. Muara Enggelam memang pantas mendapatkan kehormatan menjadi lokasi pemutaran perdana film Perisa Mahakam.

Orang Kutai mulai merangkai semangatnya, meredefinisi identitasnya. Tak cukup dengan kekaguman kebesaran masa lalu. Kini mereka melihat ke depan, dengan pemahaman histori yang mereka pahami dan miliki, melangkah maju, kini berperisai mengikuti arus sejarah masa depannya. Ditangan mereka arah negeri ini berada.

Kelurahan Jawa di Kecamatan Sanga Sanga hari ini, Kamis (25/11/21) menjadi sasaran pembinaan Desa Cinta Statistik (Desa Cantik). Desa Cantik adalah Program dari Badan Pusat Statistik dalam pembinaan statistik sektoral. Hadir dalam kegiatan tersebut Kasi Pengelolaan Data Statistik Sektoral Dahlansyah dan staf Bidang Statistik Diskominfo Kukar dan staf. Sedang dari BPS Kukar menghadirkan 2 orang narasumber yakni Arif Yogi Pratama dan Hastuti Rahmah.

Program Desa Cinta Statistik bertujuan untuk meningkatkan kompetensi aparatur desa. Desa cantik berorientasi mempersiapka aparatur desa agar lebih paham statistik. Dari program diharapkan akan tumbuh komunitas-komunitas cinta statistik yang lahir di desa-desa.

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar melaksanakan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di aula Lantai Tiga, Gedung D Kompleks Perkantoran Bupati Kukar, pada siang hari ini, Kamis (25/11/21). Hadir sebagai narasumber kegiatan ini Kanit PPA Satreskrim Polres Kukar, LBH Kutai Kartanegara, akademisi dan praktisi hukum.

Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan dan Perlindungan Khusus Anak (PHP2KA) Mike Hamsya Erita menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh 35 orang peserta dari lima orang OPD terkait. Dijelaskannya bahwa 11 orang peserta dari UPT PPA, 19 aktivis PATBM Desa/Kelurahan, dan 12 orang dari pemerintah kecamatan.

Mike Hamsya Erita berharap agar sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman kepada para stakeholder terkait dalam memberikan pelayanan dan pendampingan. Dengan demikian para stakeholders dapat saling bersinergi, berkomitmen, bekerjasama dan berperan aktif, responsif, cepat dan tepat dalam menjalankan tugas yang sudah diamanahkan.

Mike Hamsya Erita menyampaikan bahwa outcome dari kegiatan ini adalah untuk menuai nilai-nilai keadilan di dalam masyarakat dengan tetap mematuhi ketentuan hukum yang berlaku sehingga perempuan dan anak bisa terlindungi terutama kekerasan dan TPPO.

Plt. Asisten II Setkab Kukar Wiyono dalam sambutannya menyampaikan bahwa tindakan kekerasan adalah setiap tindakan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, mental, psikologis, termasuk intimidasi, pengusiran paksa, ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan, penelantaran, perdagangan manusia serta menghalangi kemampuan manusia untuk menikmati semua hak dan kebebasannya.

Disampaikannya munculnya berbagai kasus kekerasan pada perempuan dan anak menunjukkan gejala situasi dan kondisi yang semakin meningkat dan mengkhawatirkan. Kasus-kasus yang terjadi di wilayah Kukar, berdasarkan data Simponi yang telah diolah DP3A Kukar dari berbagai sumber, diperoleh data bahwa sejak tahun 2017-2020 tercatat 155 kasus kekerasan pada perempuan dan 404 kasus kekerasan pada anak.

Plt. Asisten II Setkab Kukar Wiyono menyampaikan keberadaan lembaga penyedia layanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin dibutuhkan untuk dapat mengantisipasi dan penanganan serta penindakan terhadap pihak-pihak yang terlibat kekerasan TPPO.

Untuk itu berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan peran dengan membangun jejaring segenap stakeholder yang ada, secara terintegrasi dan sinergis melalui kerjasama yang kolaboratif. Tujuannya adalah untuk terciptanya ketenteraman dan ketertiban umum yang kondusif di daerah.

Diakhir sambutannya Plt. Asisten II Setkab Kukar Wiyono menyampaikan bahwa tujuan bersama adalah untuk mewujudkan tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan dan keadilan yang berperspektif gender khususnya di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Smart City (Kota Cerdas) Kabupaten Kutai Kartanegara kembali berprogres. Hari ini, Kamis (25/11/21) dilaksanakan Penandatanganan Komitmen oleh seluruh OPD di Kukar yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Kantor Bupati Kukar di Tenggarong. Sehari sebelumnya dilakukan Bimtek terakhir penyusunan Master Plan Smart City.

Dalam Penandatanganan Komitmen OPD untuk pelaksanaan Smart City Kukar, dihadiri Tim Pendamping Smart City dari Universitas Gajah Mada DR. Rini Rachmawati,S.SI., MT, Seketaris Daerah(Sekda)Kukar Sunggono serta seluruh Dewan Smart City Kabupaten Kukar.

Kepala Diskominfo Kabupaten Kukar Dafip Haryanto dalam sambutannya mengatakan bahwa Kabupaten Kukar terpilih untuk melaksanakan Gerakan Menuju 100 Smart City. Untuk menyukseskan kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Kukar melalui Diskominfo terus melakukan inovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi.

Dijelaskan Oleh Kadis Diskominfo Kukar bahwa dari hasil Bimtek penyusunan Master Plan, telah dihasilkan output berupa 5 buku tentang pembangunan Smart City Kukar. Buku 1 tentang Analisis Strategis, buku 2 tentang Masterplan Smart City, buku 3 tentang Executive Summary, buku 4 tentang Quick Win dan buku 5 tentang Masterplan Smart City Kawasan IKN.

Disampaikan oleh Kadis Kominfo Kukar bahwa kelima buku ini memberikan visi tentang pengembangan Smart City di Kabupaten Kukar, hingga menghasilkan masterplan Smart City dan Quick Win (solusi cepat) terwujudnya Smart City.
“Salah satu penguatan Smart City yang dilakukan Diskominfo adalah dengan membangun jaringan yang menghubungkan seluruh OPD, Kecamatan hingga Kelurahan, serta penyediaan gedung data center yang difungsikan sebagai tempat menyimpan server-server aplikasi yang telah dibangun Pemerintah daerah. Hal ini diharapkan dapat mempermudah proses integrasi seluruh aplikasi Pemerintah Kabupaten Kukar,” ujarnya.

Kadis Kominfo Kukar menjelaskan bahwa tujuan Penandatanganan Komitmen Gerakan Smart City yang dilakukan seluruh OPD adalah untuk menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan pengembangan Smart City di Tingkat Pusat dan Daerah, serta mendorong proses pengembangan kawasan IKN Smart City yang efektif, efisien, inklusif, dan partisipatif.

Sekda Kukar Sunggono dalam sambutannya menyampaikan, untuk mewujudkan Smart City Kabupaten Kukar yang pertama harus dilakukan adalah memfasilitasi kebutuhan akses Informasi dari dan untuk masyarakat.

Konsep Smart City adalah konsep Kota Cerdas yang dirancang guna membantu berbagai hal kegiatan masyarakat, terutama dalam upaya mengelola sumber daya yang ada dengan efisien, serta memberikan kemudahan mengakses informasi kepada masyarakat untuk menghasilkan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.

Dalam pelaksanaan Pengembangan Smart City di Kabupaten Kukar, selain penyusunan Dokumen Masterplan Smart City yang akan dijadikan sebagai panduan terkait tentang apa saja yang akan dilakukan, juga disusun target tahunan yang akan dicapaidalam Program Quick Win.

Diharapkan Quick Win yang dipilih nantinya tidak hanya berbentuk pencitraan, tapi juga menyentuh proses bisnis sistem prosedur. Selain itu juga harus memiliki multiplier effect pada pelayanan masyarakat. Diingatkan oleh Sekda Sunggono agar pemikiran parsial dan bekerja sendiri harus ditinggalkan. Tujuannya adalah untuk membentuk landasan kokoh menuju Smart City agar program tidak akan berhenti di tengah jalan.

Disampaikan oleh Sekda Sunggono bahwa terdapat 6 pilar yang menjadi dasar pelaksanaan program pengembangan Smart City Kabupaten Kukar. Pilar itu adalah Smart Governance yang dikelola oleh Dinas DLHK, Smart Branding oleh Dinas Pariwisata, Smart Economy oleh Dinas Pertanian, Smart Society oleh Dinas Pemberdayaan Anak dan Perempuan, Smart Living oleh Dinas Perhubungan dan Smart Environment oleh Dinas Dukcapil. Sedangkan pembuat Road Map Master Plan Smart City oleh Dinas Kominfo.

Ditegaskan oleh Sekda Sunggono bahwa Penandatanganan Komitmen dengan seluruh OPD adalah bentuk kesungguhan dan keseriusan dalam pelaksanaan Smart City di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), menggelar Pendidikan dan Latihan (Diklat) Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2021 dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang akuntabel.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, mengatakan Diklat SAKIP juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“SAKIP bukan hanya soal pertanggungjawaban secara administratif dengan terwujudnya sebuah laporan secara periodik.

Jauh lebih penting dan prinsipiel dari itu adalah bahwa SAKIP mendorong terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya,” kata Sunggono saat membuka Diklat SAKIP, Rabu (24/11).

Sunggono menjelaskan, SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah.

Seiring dengan cita-cita reformasi birokrasi yang dilakukan pemerintah saat ini, peningkatan akuntabilitas serta peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome) menjadi fokus utama yang harus diperhatikan.

Menurut Sunggono, SAKIP diperlukan agar tercipta pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN, pemerintahan yang senantiasa fokus meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi. Lebih lanjut, Sunggono berharap Diklat yang diikuti 56 peserta dari beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) dapat diikuti dengan baik.

“Semoga ilmu yang diperoleh dapat memberikan manfaat yang maksimal, bukan hanya bagi para peserta diklat, tapi juga bagi Pemerintah Kabupaten Kukar dan seluruh masyarakat Kukar secara keseluruhan,” pungkasnya.

Pemkab Kukar berkeinginan menjadikan Rumah Besar sebagai situs cagar budaya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara, Thauhid Afrilian Noor saat membuka kegiatan Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) Kaltim tahun 2021 di Rumah Besar di jalan Ahmad Yani, Kelurahan Melayu-Tenggarong pada hari Selasa (23/11/21).

Menindaklanjuti usulan tersebut pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kaltim
meminta Disdikbud Kukar untuk segera melengkapi persyaratan-persyaratan pada bulan November ini. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain adalah sertifikat, asal muasal pendirian, tahun pendirian, siapa pendiri dan peruntukannya di masa lalu.

Pihak BPCB Kaltim menyampaikan jika persyaratan tersebut dapat dipenuhi, maka pada Desember 2021, Disdikbud Kukar bisa mengusulkan rencana ini kepada pihak Provinsi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kutai Kartanegara Thauhid Afrilian Noor menyampaikan, dengan status sebagai situs cagar budaya, maka Rumah Besar akan masuk dalam catatan nasional dan bisa menjadi destinasi wisata di Tenggarong, dengan pengelolaan dan tanggung jawab sepenuhnya pada Pemkab Kukar.

Tahun ini Pemkab Kukar terpilih sebagai tuan rumah event Pekan Kebudayaan Nasional Kaltim Tahun 2021. Kepala Disdikbud Kukar menyampaikan bahwa Pemkab Kukar mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kaltim telah memilih Kukar untuk menggelar PKN Kaltim 2021.

Diskominfo Kutai Kartanegara(Kukar) menggelar Bimbingan Teknik terakhir Penyusunan Master Plan Smart City hari ini mulai hari ini tanggal 24 sampai dengan 25 Nopember 2021. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kukar Dafip Haryanto, Kepala Bidang E-Government Hendra Wardana, Kabid PLIP Aji Decki Ismail, para Kasi Diskominfo dan para pejabat OPD di Kukar.

Kegiatan dengan sasaran Organisasi Perangkat Daerah di Kabupaten Kukar berlangsung hingga siang hari membahas tentang peran OPD dalam pelaksanaan pilar-pilar smart city. Kegiatan tersebut berlangsung dibawah bimbingan langsung oleh Tim Penyusunan Master Plan Smart City dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta Dr.Rini Rachmawati,S.SI,MT .

Bimtek tersebut mendapatkan
Pilar Smart City terdiri atas 6 poin yang terdiri dari Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment. Dijadwalkan besok dapat dilakukan Penandatanganan Komitmen bersama tentang implementasi smart city bertempat di Gedung serbaguna kantor Bupati Kukar.

Bimbingan Teknis selama satu hari ini merupakan tahap akhir dari total keseluruhan sebanyak 4 tahap. Dengan adanya Bimtek ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan dalam pelaksanaan Masterplan Smart City Kabupaten Kutai Kartanegara.

Diskominfo Kabupaten Kutai Barat hari ini, Rabu (24/11/21) melaksanakan kunjungan kerja ke Kantor Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara. Tim Diskominfo Dipimpin oleh Kepala Bidang IKP Diskominfo Kutai Barat Dona Christian, Kepala Sub Bagian Umum dan Tata Laksana, dan 2 orang staf. Tim Diskominfo Kubar diterima oleh Kepala Seksi Pengelolaan Opini Publik Zainul Effendi Joesoef dan Kepala Seksi Hubungan Media Masmun Jaya di ruang rapat Kantor Diskominfo Kukar di Jalan Pahlawan, Bukit Biru-Tenggarong.

Dalam kunjungan itu dibahas kondisi dan program kerja dan penanganan-penanganan kasus berkaitan dengan pengelolaan PPID, aduan publik, komunikasi krisis, dan berkaitan dengan publikasi dan layanan media. Diskusi berlangsung hangat disertai penyampaian persoalan-persoalan, contoh-contoh kasus dan penanganannya.

Dalam diskusi tersebut dapat diidentifikasi bahwa persoalan sumberdaya manusia, pemahaman terhadap regulasi terutama Permenkominfo Nomor 8 Tahun 2019 yang harus dipahami seluruh OPD tentang tupoksi Diskominfo, merupakan persoalan-persoalan yang harus didiskusikan untuk dapat dirumuskan solusinya.

Kasi Hubungan Media Diskominfo Kukar Masmun Jaya menyampaikan tentang pentingnya liputan dan publikasi untuk dapat melaksanakan standard pelayanan minimum 1 hari 1 publikasi. Selain itu disampaikan juga tentang pentingnya memiliki tim creator untuk memproduksi berita, infografis, dan videografis.

Kasi Pengelolaan Opini Publik Zainul Effendi Joesoef menyampaikan tentang pentingnya pengelolaan PPID, aduan publik, dan komunikasi krisis secara terintegrasi. Juga disampaikan tentang pentingnya komunikasi yang dialogis dalam pengeloaannya dengan OPD terkait.

Dalam kunjungan kerja tersebut Tim Diskominfo Kukar menyampaikan bahwa Kutai Barat adalah saudara bagi Kutai Kartanegara. Maka sharing dan diskusi-diskusi berkaitan dengan pelaksanaan tupoksi bisa dilakukan kapan saja dan saling support satu sama lain.

Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Kerja Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara untuk masa bakti 2019-2024 dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua DWP Kabupaten Kukar Yulaikah Sunggono. Pelantikan dan pengukuhan tersebut berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Muara Jawa pada hari ini, Selasa (23/11/21).

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Himne Dharma Wanita Persatuan. Sesudahnya dilanjutkan pembacaan surat keputusan dan pengukuhan pengurus DWP Kecamatan Muara Jawa.

Dalam sambutannya Ketua DWP Kabupaten Kukar Yulaikah Sunggono mengatakan, "Jika wanita kuat, maka kuat pula sebuah negara”. Artinya seorang wanita bukan hanya kuat secara fisik namun juga kuat secara psikis maupun rohaninya.

Oleh karena itu seorang istri harus mampu tampil menjadi sumber spirit atau semangat bagi suaminya. Disampaikannya bahwa tugas Dharma Wanita adalah membantu pemerintah dalam menjalankan program nasional, program hasil musyawarah daerah, maupun program lainnya.

"Harapannya Pengurus yang baru bisa lebih meningkatkan kinerjanya agar bisa ikut serta membantu pemerintah menjalankan pembangunan sesuai dengan visi misi Kukar Idaman," harapnya.

Pengurus DWP Kecamatan Muara Jawa masa bakti 2019-2024 yang dikukuhkan sebanyak 27 orang. Dalam struktur kepengurusan, DWP di bagi menjadi 3 bidang, yaitu bidang pendidikan, ekonomi dan koperasi, serta sosial budaya.

Adapun susunan Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kukar yaitu : Camat Muara Jawa Syafruddin sebagai penasehat, Ny. Herlina Syafruddin sebagai Ketua, Ny. Nurul Astuti Toha All Rianto sebagai Sekretaris, dan Ny. Norjanah Abdullah sebagai Bendahara.

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur hari ini, Selasa (23/11/21) menyelenggarakan Seminar / Bimtek Pengelolaan Media di Hotel Midtown Samarinda.

Hadir dan membuka kegiatan tersebut Kepala Dinas Kominfo Provinsi Kaltim Muhammad Faisal, Kepala Bidang IKP Irene, pejabat dan pengelola media Pemerintah Daerah dari Kota Samarinda, Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dalam sambutannya Kadis Kominfo Provinsi Kaltim Muhammad Faisal mengatakan bahwa management penting bagi organisasi, dan tidak lepas dari kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi pun tidak dapat dipisahkan dari media. Maka dalam implementasi Government Public Relations pengelolaan media menjadi sangat penting.

Kadis Kominfo Provinsi Kaltim mengingatkan tentang pentingnya penguasaan ilmu jurnalistik. Ditekankannya tentang pentingnya penguasaan pengetahuan dan keterampilan jurnalistik dalam pengelolaan media bagi sebuah institusi.

Disampaikan Kadis Kominfo Kaltim bahwa banjir informasi saat ini juga diikuti munculnya berita yang menyesatkan. Oleh karena itu diharapkan kepada peserta agar dapat memanfaatkan bimtek pengelolaan media bagi tim liputan dan editor dengan sebaik-baiknya. Dengan bimtek/seminar ini diharapkan peserta dapat menjadi pengelola media yang kreatif, inovatif, memiliki kompetensi dan profesional.

Pemateri utama dalam kegiatan tersebut adalah Endro S. Effendi yang merupakan Ketua PWI Kaltim. membawakan materi tentang Quantum Life Transformation dan The Heart Tecnique bagi tim liputan dan editor, serta pengelola media.

Disampaikan oleh Endro S. Effendi tentang pentingnya berpikir positif, tidak berprasangka, dan untuk hidup bahagia tanpa syarat. Endro menekankan tentang pentingnya memahami realitas sadar dan tidak sadar. Pemahaman tentang realitas tidak sadar adalah yang terpenting dalam mengatasi persoalan-persoalan dalam pekerjaan dan kehidupan.

Dalam sesi praktek disampaikan teknik-teknik hipno therapi untuk mengatasi persoalan-persoalan bawah sadar yang berpengaruh terhadap produktivitas kerja dan untuk menjalani hidup dengan lebih bahagia.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar pembinaan dan monitoring lanjutan Desa/Kelurahan Cinta Statistik. Kegiatan dilaksanakan di Gedung Pertemuan Desa Loa Janan Ulu pada hari ini, Selasa (23/11/21).

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Desa Loa Janan Ulu Gunawan. Kegiatan tersebut menghadirkan nara sumber dari BPS Kukar Dewi Intasari R.

Desa Cinta Statistik (CANTIK) program BPS untuk membantu desa-desa dalam mengembangkan sistem birokrasi Desa.
Program Desa Cantik ini merupakan bentuk tanggung jawab BPS dalam melakukan pembinaan statistik sektoral, sebagaimana tertuang dalam UU No. 16 Tahun 1997 tentang statistik.

Dengan Desa CANTIK, BPS menargetkan untuk meningkatkan kompetensi aparatur desa. Fokus utamanya adalah mempersiapkan aparatur desa agar lebih paham statistik. BPS berharap bahwa nantinya akan muncul komunitas-komunitas cinta statistik yang lahir di desa-desa.

Plt Assisten III Bidang Administrasi Umum SetKab Kutai Kartanegara membuka resmi acara Pesemenan Seni dan Budaya Daerah Kutai Kaartanegara Tahun 2021 ( 22/11/21) di Hotel Grand Elty Singgasana di Bukit Biru, Tenggarong. Acara yang disiarkan secara Daring tersebut dilaksanakan selama 2 hari tersebut menampilkan kesenian tarii, musik, teater dan seni rupa.
Tampil dalam kegiatan tersebut 12 kelompok tari, 8 kelompok musik, 4 kelompok teater serta 30 karya lukisan dari 17 perupa Tenggarong.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kukar dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan seni budaya daerah serta mengembangkan dan mempromosikan seni budaya daerah Kutai Kartanegara.

Plt. Asisten III Setkab Kukar dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung kegiatan ini yang merupakan wadah pembinaan bagi seniman baik itu seni musik, tari, teater maupun seni rupa.

“ Sudah selayaknya kita terus melakukan upaya pembinaan dan pelestarian Seni Budaya yang ada di Kutai Kartanegara baik yang bersifat tradisi maupun kontenporer “ ujarnya.

Diharapkannnya agar seluruh OPD ( Organisasi Perangkat Daerah ) dapat saling bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pihak dalam melaksanakan kegiatan, agar beragam potensi dan talenta yang ada dapat terus berkembang.