Jalan Pahlawan No. 1 Timbau Tenggarong Telp. (0541) 661350 Fax. (0541) 664507 diskominfo@kukarkab.go.id
logo
BERANDA
  • SELAYANG PANDANG
    Sejarah Kukar Kependudukan Potensi Daerah Prestasi dan Penghargaan
  • MEDIA
    Video Dokumen Infografis E-Magazine
  • PEMERINTAHAN
    Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Visi Misi Kukar Strategi Daerah Program Strategis Bupati Kukar Sepanjang Masa Transparansi Keuangan
  • BERITA PPID

    Berita.

    Berita
    Kepala Diskominfo Kukar Bahteransyah, Mengundang sejumlah Jurnalis ke Pengelolaan Kolam Penampungan ,"Benur Idaman".
    14 Okt 2020

    "Demi menjalin kemitraan dengan insan media, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kaltim mengundang sejumlah wartawan ke pengelolaan kolam penampungan " Benur Idaman ", Sabtu 10 Oktober 2020.

    Kepala Dinas Kominfo Kukar Bahteramsyah, mengatakan, kemitraan ini dibangun agar konten berita dari rekan wartawan lebih optimal dengan mengedepankan kualitas menjalankan perannya dalam melakukan penyebarluasan informasi tentang potensi daerah yang ada di Kecamatan Muara Badak dan Kutai Kartanegara secara umum. Menurutnya, Diskominfo Kukar melalui Bidang Pengelolaan Komunikasi Publik (PKP) terus berupaya memegang peranan strategis dalam menjaga kepercayan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah, Kepercayaan publik itu dicapai lewat informasi dan komunikasi yang dilakukan secara transparan dan akuntabel. Tujuannya, agar dapat membantu pemerintah daerah memperkenalkan potensi daerah yang ada. katanya.

    Pejabat yang biasa disapa “Bahteram” ini lebih jauh mengungkapkan agar konten-konten berita yang disuguhkan lebih optimal dan mengedepankan kualitas sehingga kerjasama yang kita lakukan dapat saling menguntungkan kedua belah pihak yakni pemerintah dan media massa, apa lagi peran Kominfo sebagai corongnya Informasi daerah, ungkapnya. Ia juga menegaskan didepan jurnalis, Agar dalam menyajikan pemberitaan, awak media juga diminta untuk tetap mengedepankan pemberitaan yang seimbang (balance) tanpa mendiskreditkan salah satu pihak di dalam tulisan jurnalisnya. (pungkasnya).

    Sementara itu, "Mursalim dan Subhan bersaudara selaku pemilik usaha BENUR IDAMAN yang bergerak pada penyediaan bibit benur udang windu dan bibit nener ikan bandeng mengatakan, Kecamatan Muara Badak adalah salah satu kecamatan di wilayah pesisir yang secara geografis berhadapan langsung dengan selat Makassar, daerah ini merupakan salah satu pemasok utama sektor perikanan laut ke kota-kota besar di Kalimantan Timur, baik itu hasil perikanan tangkap ataupun hasil perikanan budidaya. Lebih jauh Ia mengutarakan terkait tahapan pengolahan Tambak milai dari Tahap Persiapan, Tahap Penebaran Benur, Tahap Pemeliharaan dan Tahap Panen dan Pasca Panen. Lebih lanjut Mursalim menerangkan bahwa mereka menerapkan konsep silvofishery atau yang saat ini dikenal dengan sistem Organik yang lebih ramah lingkungan. menurut Mursalim, Silvofishery adalah ekosistem hutan bakau mangrove untuk kegiatan budidaya perikanan tanpa mengganggu kelestarian dan fungsinya, metode budidaya ini dilakukan pada area-area bekas tambak yang akan kembali ditanami mangrove. Lahan ini kemudian secara bersamaan dimanfaatkan untuk budidaya benur udang windu, dan bibit nener ikan bandeng. (tuturnya).

    Adapun fungsi Mangrove itu sendiri kata Muslim, Adalah untuk menjaga stabilitas suhu dan pH serta kualitas oksigen dalam air; sebagai tempat berteduh; sebagai biofilter; sebagai sumber pakan; dan sebagai sumber unsur hara dari tanah, baik sebagai ion ,maupun sebagai bagian zat hara, dimana zat hara sendiri merupakan zat yang diserap oleh tanaman dalam bentuk gas dan cairan melalui daun dan akarnya.

    Melalui usaha "Benur Idaman", ini juga kami bekerja sama dengan pemerintah Kab. Kutai Kartanegara dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan dimana kami bertugas menerima bantuan bibit dari pemerintah lalu kami lakukan proses sebagaimana mestinya untuk selanjutnya diserahkan ke pada petani tambak yang berhak menerimanya, jadi bantuan tidak langsung ke petani seperti selama ini melainkan kita proses dulu melalui selter yang ada agar bibit bantuannya berkualitas baik dan tidak gampang gagal panen.

    Rencana kedepan dilokasi yang kami kelola seluas 10 Ha ini, akan kami bangun sebuah sekolah alam yang berkonsep edu tourism agar anak anak petani tambak bisa bersekolah dan para ibu ibu petani tambak juga mendapatkan pelatihan seperti menjahit, agar bisa meningkatkan kwalitas SDM dan menambah pendapatan ekonomi masyarakat setempat khususnya dilokasi area kolam penampungan tersebut.

    Mursalim berharap tambak Benur Idaman kedepannya akan dijadikan tempat pelaksanaan studi banding dan wisata edukasi, baik instansi pemerintahan, Perguruan Tinggi, kelompok budidaya udang, sekolah dan sebagainya, Dan berharap kepada jurnalis agar membantu mempublikasikan kepada dunia luar agar keberadaan pengelolaan kolam penampungan Benur Idaman di Kecamatan Muara Badak Kabupaten Kukar. Lebih dikenal secara lebih luas. harapnya.

    (tim-pkp)


    Dibalik Hasil Pembangunan Infrastruktur Muara Wis
    13 Okt 2020

    KALTIMNEWS.CO, Kukar – Pasca pemekaran dirinya sebagai kecamatan yang baru 1996 silam, Kecamatan Muara Wis, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), terus bersolek diri. Sebut saja sejumlah peningkatan infrastuktur kini mulai dirasakan warga kecamatan tersebut sejak 5 tahun terakhir.

    Meminjam data Kabupaten Kukar 2019 kemarin, kecamatan ini dihuni setidaknya lebih dari 9.139 Jiwa, jumlah ini menunjukkan jika wilayah yang merupakan salah satu dari 18 kecamatan yang berada di Kukar tersebut memiliki penduduk yang paling sedikit diantara kecamatan lainnya.

    Dalam sejarahnya, kawasan yang terdiri dari 7 desa ini memiliki dua kontur desa yang berbeda, seperti misalanya Desa Lebak Cilong, dan Desa Lebak Mantan yang memiliki kontur dataran tinggi sementara lima desa lainnya seperti Desa Muawa Wis, Desa Sebemban, Desa Melintang, Desa Muara Enggelam dan Desa Enggalam justru berada sebaliknya yakni berada di sepanjang aliran sungai dan danau Muara Wis.

    Tak heran jika di wilayah ini memiliki pontensi perkebunan dan penghasil ikan yang cukup baik, mengingat letak demografi wilayahnya cukup memupuni dalam memberikan sejumlah hasil bumi yang melimpah bagi warganya.

    “Dahulunya Muara Wis hanya dapat dikunjungi menggunakan transportasi air, namun kini masyarakat dengan mudah menjangkau berbagai wilayah dengan akses jalan darat. Meskipun pada dasarnya masih harus menyeberang mengguanakan kapal very di Kecamatan Kota Bangun,” ujar Camat Muara Wis Arianto kepada media ini yang ditemui beberapa waktu yang lalu.

    Disebutkan Arianto jika dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya kondisi wilayah yang ia pimpin sekarang ini, mengalami perkembangan yang begitu pesat utamanya dalam hal pembangunan infrastruktur jalan.

    “Dahulu semua desa di Muara Wis hanya bisa terhubung dengan menggunakan alat tranportasi air saja, namun kini enam desa sudah bisa kami lalui menggunakan transportasi darat meski masih ada jalan tanah namun saat musim kering semuanya sudah bisa dilalui kendaraan roda dua, sebagian diantaranya sudah bisa dilalui kendaraan roda empat kecuali Desa Muara Enggelam yang memang sebuah desa unik berada diatas air,” sebutnya.

    Menurutnya pelbagai perkebangan yang terjadi di Muara Wis tidak lepas dari peran serta Bupati Kukar, Edi Damansyah beserta jajarannya yang terbilang bergerak cepat dalam melakukan berbagai pembangunan di segala bidang.

    “Saya ingat betul, Bupati Edi Damansyah, rela menggunakan motor trail miliknya demi menemui sejumlah warganya diberbagai pelosok desa yang kala itu masih terisolir, saya bahkan tidak sempat membuat usulan pembangunan jalan kepada Pak Daman (Panggilan akrab Edi Damansyah), namun nyatanya pasca dirinya melalukan kunjugan itu, langsung jalan penghubung antar desa itu dibangun,” bebernya.

    Atas hal ini dirinya mengucapkan apresiasinya kepada Bupati Kukar, Edi Damansyah, beserta jajaran yang telah ikut memperhatikan peningkatan kualitas di berbagai daerah khususnya wilayah Muara Wis.

    “Alhamdulillah, berkah infrastruktur jalan yang terbangun. Dan hal ini tidak terlepas dari peran Bupati Edi Damansyah, yang ikut memerhatikan kondisi wilayah kami. Kini Hasil dari bumi Muara Wis, terutama sektor perikanan dan perkebunan sangat mudah dipasarkan bahkan para pembeli atau pedagang langsung datang bertemu dengan nelayan di daerah kami tanpa perantara sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kondisi ini juga mendongkrak harga jual komoditas hasil bumi mengingat pembeli berani membeli dengan harga lebih tinggi dari sebelumnya, ini disebabkan biaya yang mereka keluarkan tidak besar untuk tiba di lokasi untuk langsung membeli dari tangan pertama,” jelasnya 

    Di era industri digital 4.0 sekarang ini kata dia, masyarakat di wilayah Muara Wis, hingga kini masih belum semuanya bisa mengakses tehnologi berupa internet, bahkan kata dia, beberapa desa diwilayah tersebut belum bisa menikmati jaringan internet secara utuh.

    “Kami berharap semoga kedepan Pemerintah juga dapat ikut membangun jaringan telekomunikasi lebih luas di wilayah ini, agar nantinya desa sejumlah desa dapat ikut menikmati layanan jaringan internet yang stabil, dengan demikian Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang sudah ada di tiap desa maupun produk ibu PKK dan UMKM juga bisa ikut dipasarkan secara online,” harapnya.

    Pendemi Covid-19 yang melanda berbagai wilayah nyatanya tidak terlalu berimbas di wialyah ini, menurut Arianto, dampak pendemi virus mematikan itu, hanya terasa oleh warga saat awal penyebaran pandemi, hal tersebut dikarenakan lantaran masyarakat kala itu, diminta mengurangi aktivitas diluar rumah.

    “Selain itu pendatang ataupun penduduk kami sendiri harus melalui pemeriksaan ketat untuk keluar masuk kawsan ini, akibatnya komoditas yang seharusnya bisa dipanen jadi terhambat, yang seharusnya bisa dijual tertahan penjualannya, hingga kini Muara Wis termasuk dalam salah satu kecamatan zona hijau di Kukar. Selam pendemi berbagai upaya kami lakukan seperti memberikan edukasi kepada masyarakatuntuk tetap mematuhi protokol Kesehatan, namun sekarang perekonomian masyarakat di wilayah ini sudah tidak berdampak lagi dari pendemi tersebut,” sebut Arianto.

    “Sinergitas para Kepala Desa (Kades) menjadi poin utama, sehingga program Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kebupaten (Pemkab) bisa bersinergi. Bahkan pasca relaksasi tatanan kehidupan baru atau new normal kami tetap memperketat penerapan protokol kesehatan. Hal ini kami lakukan demi mempertahankan wilayah ini untuk tetap menjadi wilayah zona hijau,” pungkasnya. (*)

    Penulis : Arief


    • ‹
    • 1
    • 2
    • ...
    • 219
    • 220
    • 221
    • 222
    • 223
    • 224
    • 225
    • 226
    • 227
    • ›

    Terhubung

    Email:
    diskominfo@mail.kukarkab.go.id

    Alamat:
    Jalan Pahlawan No.1 Timbau Tenggarong


    Telp. (+62) 541 661350

    Fax. (+62) 541 664507


    Link Terkait

    Bapenda
    Bappeda
    Dinas Kearsipan dan
    Disdikbud
    Diskominfo
    DPMPTSP
    Sekretariat Daerah

    © 2021 Kabupaten Kutai Kartanegara All Rights Reserved - Developed by Diskominfo Kukar