Penulis/Fotografer : Annisa Noni Fardiah (Tenaga Ahli Media)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Direktorat Pengembangan Destinasi II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) pembahasan laporan akhir masterplan DTW Pulau Kumala Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan yang berlangsung oniste di Hotel Grand Elty Singgasana Tenggarong dan secara online melalui zoom meeting tersebut berlangsung pada hari Jumat, 4 Oktober 2024.

dir dalam event tersebut Direktur Pengembangan Destinasi II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Bambang Cahyo Murdoko, Pjs. Bupati Kutai Kartanegara Bambang Arwanto, beberapa Kepala OPD Kukar, Ketua dan Anggota Tim Penyusun Rencana Induk / Masterplan Daya Tarik Wisata Pulau Kumala, Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan (P2PAR)-ITB, Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Kaltim, Bappeda Provinsi Kaltim, Ketua dan Pengurus Asosiasi Kepariwisataan di Kutai Kartanegara, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (ASITA), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), (Asosiasi Duta Wisata Indonesia (ADWINDO), dan Komite Ekonomi Kreatif (KKE) Kutai Kartanegara, serta para tamu undangan.

Hadir secara online Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kementerian Bappenas, Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Assisten Deputi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan, dan Kementerian Koordinasi Kemaritiman dan Investasi RI.
Pjs. Bupati Kutai Kartanegara Bambang Arwanto menyampaikan bahwa Pulau Kumala memiliki potensi yang sangat besar sebagai destinasi wisata unggulan, pusat kegiatan ekonomi, pelestarian lingkungan dan budaya. “Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, diperlukan sebuah masterplan yang komprehensif, terencana dengan baik dengan melibatkan berbagai pihak. Tujuannya agar hasilnya benar-benar dapat mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi berbagai pihak, serta mampu menjawab tantangan dan kebutuhan masa depan,” ujarnya.
.jpeg)
“Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkomitmen dalam pengembangan pembangunan pariwisata. Hal ini terdapat dalam misi ke-3 RPJMD Kutai Kartanegara Tahun 2021 – 2026, yaitu memperkuat pembangunan berbasis pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif,” tuturnya. Dijelaskannya bahwa melalui FGD tersebut akan dilaksanakan diskusi berbagai aspek penting terkait pengembangan Pulau Kumala, termasuk infrastruktur, pemanfaatan lahan, pelestarian lingkungan dan budaya, serta dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Saya mengharapkan sumbangsih pemikiran dan masukan yang konstruktif dari semua peserta, agar masterplan yang dihasilkan tidak hanya ideal di atas kertas, tetapi juga realistis dan dapat diimplementasikan dengan baik. Pada masa Bupati Syaukani H.R. sekitar tahun 2.000 an, Pulau Kumala tidak lepas dari sejarah Kota Tenggarong. Pulau Kumala sempat ramai dan dipadati pengunjung. Bahkan pada saat hari libur, antrian pengunjung untuk menaiki sky tower bisa mencapai hinggan 2-3 Km,” jelasnya.
Disampaikannya seiring berjalannya waktu, Pulau Kumala tidak diperhatikan, membuat minat para pengunjung berkurang, dan banyaknya fasilitas yang tidak terawat yang mengakibatkan Pulau Kumala sedikit demi sedikit kehilangan daya tariknya.
Direktur Pengembangan Destinasi II Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Bambang Cahyo Murdoko dalam sesi wawancara menyampaikan bahwa dibutuhkan suatu perencanaan yang bisa memberikan guideline terhadap pengembangan destinasi pariwisata. ”Melalui program dari Direktorat Pengembangan Destinasi II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, kita mencoba mendukung dan memfasilitasi untuk penyusunan masterplan atau rencana induk daya tarik wisata di Pulau Kumala Kabupaten Kukar,” jelasnya.
”Dalam perencanaan pengembangan destinasi ini, kami berharap perencanaan dari tahapan pembangunan akan semakin terarah dan tahapan-tahapan pembangunan disesuaikan dengan anggaran yang ada,” tambahnya. Disampaikannya bahwa Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI mendukung Pemkab Kukar dengan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor pariwisata yang fisik maupun non fisik. Diharapkannya masterplan yang akan disusun tersebut dikonstruksi dengan sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Kukar dan Pemerintah Provinsi Kaltim, serta Pemerintah Pusat. Diharapkannya masterplan Pulau Kumala akan dapat mewujudkan pariwisata yang bekualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan.