Penulis/Fotografer: Abdilah Amin (Tenaga Ahli Peliput)
Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP UNMUL, Silviana Purwanti, menyampaikan bahwa keberagaman adalah jati diri Indonesia. “Dalam realitasnya Indonesia sangat beragam dalam suku, agama, ras, dan perspektif politik. Hal itu telah ada sejak masa kolonial Belanda, bahkan sebelumnya,” ujarnya.
Hal itu disampaikan dalam sambutannya dalam mata kuliah multikulturalisme yang menghadirkan narasumber Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo Kukar Zainul Effendi Joesoef. Kegiatan dengan bertema “Indonesia: Bhinneka Tunggal Ika Dalam Satu Panggung” tersebut diselenggarakan di ruang serbaguna Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Mulawarman, Samarinda pada hari Rabu, 29 Oktober 2025.
Mata kuliah yang diampu oleh Johantan Alfando Wikandana Sucipta tersebut dihadiri Koordinator Program Studi Ilmu Komunikasi, Silviana Purwanti, dan para mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNMUL angkatan tahun 2024.

Baca juga: Diskominfo Kukar Matangkan Rancangan Perbup Kerjasama Media
Narasumber Zainul Effendi Joesoef menyampaikan kilasan sejarah masa pra kolonial hingga pasca kemerdekaan Indonesia. Disampaikan bahwa Indonesia dikonstruksi dari berbagai entitas keberagaman.
“Untuk itu diperlukan pemahaman historis dari realitas keberagaman. Para founding fathers Indonesia telah berfikir jauh ke depan dengan mengangkat narasi-narasi yang dapat menyatukan keberagaman seperti komitmen dalam Sumpah Pemuda, memformulasi dasar negara dan konstitusi, serta bentuk negara,” ujarnya. Diingatkan kepada para mahasiswa tentang isu-isu yang berkembang di media sosial yang menggunakan isu keberagaman untuk memecahbelah persatuan Indonesia.
Koordinator Program Studi Ilkom FISIP UNMUL, Silviana Purwanti, menyampaikan apresiasi atas paparan narasumber yang dinilainya berhasil membuka wawasan mahasiswa tentang perjalanan panjang konsep kebangsaan Indonesia. “Paparan yang disampaikan menggabungkan sejarah, budaya, dan komunikasi lintas etnis yang menyajikan dimensi yang berbeda dalam memaknakan keberagaman Indonesia,” ujarnya.
“Materi yang disampaikan diikuti dengan penuh antusiasme mahasiswa, menjadi semacam penawar dari derasnya arus informasi yang banyak menyesatkan di dunia digital dan. Kuliah ini memberi pencerahan kepada mahasiswa untuk lebih bijak, tidak mudah terpancing narasi palsu, dan belajar bagaimana berpartisipasi dengan tanggung jawab di dalam cyberworld yang merupakan panggung keberagaman,” ungkapnya.
“Kami berharap melalui mata kuliah multikulturalisme ini, mahasiswa Ilkom FISIP UNMUL tidak hanya memahami teori komunikasi lintas budaya, tetapi juga mempraktikkannya spirit multikulturalisme dalam kehidupan sosial sebagai bagian dari upaya menjaga keberagaman yang telah menjadi jati diri Indonesia,” pungkasnya.

#fisipunmul #komunikasimultikultural # multikulturalisme #bhinnekatunggalIka #universitasmulawarman #kalimantantimur #unmulsamarinda #diskominfokukar #kukaridamanterbaik #kukarkab #diskominfokukar #kominfokukar