Penulis: Sephia Caesaria Attara (Tenaga Ahli Peliputan)
Fotografer: Istimewa
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyampaikan pentingnya pendekatan sandboxing dalam penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di sektor kesehatan. Hal tersebut ia sampaikan dalam pertemuan bersama perwakilan Pokja RCCE+ di Kantor Pusat Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, pada Jumat 2 Mei 2025.
Baca Juga : Pemkab Kukar Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025
Menurut Nezar, sistem AI perlu diuji terlebih dahulu dalam lingkungan terbatas dan terkendali sebelum diimplementasikan secara luas. “Saya menilai proses ini sangat penting. Lewat sandboxing, kita bisa mengevaluasi sejauh mana sistem AI mengikuti regulasi, bagaimana strategi mitigasi risikonya, dan apakah penggunaannya tepat untuk skenario yang diusulkan,” ungkapnya.
Lewat pendekatan ini, para pemangku kepentingan dapat menilai kesiapan operasional teknologi, mempertimbangkan aspek etis, dan mengidentifikasi potensi dampaknya terhadap masyarakat. Dicontohkannya China sebagai negara yang berhasil memperkuat pengembangan AI melalui sandboxing domestik sebelum menargetkan pasar global. “China itu sudah sampai pada level advanced AI-nya, lebih banyak robot diciptakan dengan AI di sana untuk melakukan tugas-tugas. Dan sebelum go global, mereka mencoba di pasar domestik dulu, jadi sandboxing-nya sudah berlangsung di negara mereka lebih dulu,” ujarnya.
Lebih lanjut, disorotinya tantangan dalam penggunaan Agentic AI, yakni AI yang mampu mengambil keputusan sendiri. Risiko yang dihadapi tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga sosial dan etis. “Kalau masih butuh campur tangan manusia, kita harus punya kebijakan soal human in the loop. AI di sektor kesehatan tantangannya besar sekali. Disinformasi misalnya, itu sektor kesehatan adalah yang tertinggi kedua setelah politik. Belum lagi ada bias dengan kepentingan komersial. Bisa saja muncul rekomendasi medis yang tidak pernah melewati uji klinis,” paparnya.
Disarankannya agar pengembangan AI di sektor kesehatan berbasis pada data nasional yang telah dikurasi dan divalidasi oleh para ahli dalam negeri. “Dengan pendekatan ini, Indonesia bisa membangun sistem AI yang tidak hanya inovatif, tetapi juga aman, etis, dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” tegasnya.
#komdigiri
#aikesehatan
#sandboxingai
#healthtechindonesia
#kesehatandigital