Penulis/Photografer : Muhammad Firza Akbar (Tenaga Ahli Peliputan)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Dinas Kesehatan Kukar akan melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi anak usia sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Kegiatan tersebut akan dilaksanakan secara serentak pada 20 kecamatan di Kukar dengan sasaran lebih dari 50 ribu siswa tingkat SD, SMP, SMA, dan Madrasah.
Pelaksanaan kegiatan ini dirancang berdasarkan teknis pemeriksaan yang disesuaikan dengan jenjang pendidikan masing-masing. Plt. Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kukar Nuraida menjelaskan bahwa pemeriksaan mencakup 13 jenis pemeriksaan bagi siswa SD, 16 jenis pemeriksaan untuk tingkat SMP, serta 14 jenis pemeriksaan yang diperuntukkan bagi siswa SMA.
Dijelaskan bahwa kegiatan ini diperuntukkan bagi seluruh anak berusia 6 hingga 17 tahun yang terdaftar di sekolah formal maupun Madrasah di bawah Kementerian Agama. "Targetnya seluruh anak yang menjadi sasaran, sudah terdata paling lambat H-7 sebelum pemeriksaan. H-2 kami pastikan kesiapan logistik dan tenaga kesehatan. Sasaran lain termasuk pesantren dan satuan pendidikan nonformal, meskipun data final masih dalam proses pengumpulan," ungkapnya.
Pemeriksaan kesehatan yang akan dilaksanakan mencakup berbagai aspek fisik dan kebugaran sesuai jenjang pendidikan. Untuk Siswa SD, dengan 13 jenis pemeriksaan yang sebagian besar bersifat noninvasif, seperti pemeriksaan tinggi badan, berat badan, pengukuran indeks massa tubuh, pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pengukuran tekanan darah, pengecekan penglihatan dan pendengaran, serta pengisian kuesioner kesehatan yang melibatkan peran orang tua. Selain itu, pemeriksaan kebugaran fisik khusus kelas 4 hingga 6 dilakukan dengan lintasan lari sejauh 100 meter.
Sementara pada tingkat SMP dan SMA jumlah pemeriksaan lebih banyak masing-masing 16 dan 14 item. Pemeriksaan meliputi skrining hemoglobin (HB) bagi siswi kelas 7, pemeriksaan kebugaran dengan lintasan 1.600 meter, pengukuran lingkar lengan atas, pemeriksaan status gizi, pengecekan kondisi kesehatan jiwa, pengisian kuesioner kesehatan, serta tes tertentu yang digunakan untuk mendeteksi potensi risiko penyakit secara lebih dini. Seluruh prosedur dilakukan secara bertahap, dengan pendampingan guru olahraga, tenaga kesehatan puskesmas, dan tim Dinas Kesehatan Kukar.
Kegiatan ini juga mewajibkan seluruh anak memiliki kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan. Dinas Kesehatan meminta pihak sekolah segera merekap data siswa yang belum memiliki BPJS agar pengaktifannya dapat diproses lebih cepat.
"Apabila saat pemeriksaan ditemukan risiko penyakit yang memerlukan rujukan, minimal siswa sudah memiliki jaminan kesehatan aktif. Bagi yang belum punya BPJS, data akan kami koordinasikan bersama Dinas Sosial dan BPJS untuk diproses pengaktifannya," ujarnya.
Baca juga: Dorong Pemerintahan Digital, Diskominfo Kukar Sosialisasikan Dokumen Akhir SPBE
Menurut Kabid Yankes Dinkes Kukar kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Daerah dalam melakukan skrining kesehatan masyarakat sejak usia dini. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai dasar kebijakan perencanaan kesehatan daerah di masa mendatang, termasuk penganggaran dan intervensi penyakit berisiko.
Untuk anak yang tidak bersekolah formal, terutama di wilayah hulu yang hanya memiliki sekolah hingga SMP, pemeriksaan akan diarahkan ke puskesmas setempat agar tidak ada sasaran yang terlewat. "Tujuan utama kegiatan ini bukan sekadar pemeriksaan kesehatan tahunan, tetapi memastikan setiap anak mendapat hak atas layanan kesehatan gratis yang dijamin Pemerintah," tuturnya.
#pemeriksaankesehatansiswa #dinkeskukar #kesehatansiswa #kesehatananaksekolah #cekgratis #pemeriksaankesehatan #kabkukar #kesehatansd #kesehatansmp #kesehatansma #madrasah #sekolahsehat #layananpublik #kesehatanpelajar #kukarhebat #pencegahandini #screeningkesehatan #generasisehat #kesehatanremaja #kesehatananak #puskesmas #kolaborasi #bpjs #ckg #cekkesehatangratisanaksekolah