Penulis: Muhammad Farhan Maulana (Tenaga Ahli Peliputan)
Sumber : Komdigi RI
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Pemerintah Indonesia terus memperkuat langkah menuju kedaulatan digital nasional dengan mendorong pengembangan ekosistem kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence/AI) berbasis nilai-nilai lokal dan semangat gotong royong. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) saat ini tengah menyusun roadmap nasional untuk pengembangan AI yang sejalan dengan kebutuhan industri dalam negeri.
Pernyataan itu disampaikan Wakil Menteri Komdigi (Wamenkomdigi) Republik Indonesia Nezar Patria dalam acara Diskusi Panel Peluncuran Large Language Model (LLM) Lokal Sahabat AI di Museum Nasional di Jakarta Pusat pada hari Senin, 2 Juni 2025. Disampaikan roadmap ini akan menjadi pedoman strategis dalam mendorong inovasi teknologi, termasuk inisiatif lokal seperti program Sahabat AI yang diluncurkan oleh GoTo dan Indosat. “Inisiatif seperti Sahabat AI ini sangat selaras dengan peta jalan pengembangan AI nasional yang tengah kami rancang,”ujarnya.
Sahabat AI menjadi LLM pertama di Indonesia yang secara aktif mengembangkan kemampuan pemrosesan bahasa berbasis kekayaan bahasa daerah seperti Sunda dan Jawa, serta akan terus diperluas ke bahasa lokal lainnya. Wamenkomdigi RI Nezar menilai langkah ini krusial untuk mendorong sovereignty AI atau kedaulatan kecerdasan artifisial di Indonesia.
Baca Juga : Pemerintah Instruksikan Pemda Optimalkan Sawah Tadah Hujan Hadapi Kemarau 2025
Sebagai pembanding, Wamenkomdigi RI menyebut contoh MERaLiON, model LLM dari Singapura yang dirancang dengan pendekatan empatik dan mendukung berbagai bahasa Asia Tenggara. “Model ini dipamerkan dalam Asia Tech Summit dan menjadi bukti bahwa pengolahan bahasa lokal kini menjadi tren global dalam pengembangan AI. MERaLiON memproses bahasa Indonesia, Thailand, Vietnam, Tamil, hingga Singlish. Ini menjadi bukti pentingnya membangun LLM berbasis lokalitas,” jelasnya.
Diingatkan juga bahwa teknologi seperti Sahabat AI akan menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal distribusi dan adopsi di berbagai sektor serta persaingan dengan teknologi global. “Hal yang paling penting setelah inovasi adalah bagaimana teknologi itu bisa tersebar dan diserap dengan baik di berbagai sektor,” tegasnya.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Pemerintah RI juga berfokus pada penguatan talenta digital nasional. “Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital hingga 2030, namun saat ini baru terpenuhi sekitar 25 persen. Sahabat AI tidak hanya mendukung inovasi, tapi juga memperkuat ekosistem pengembangan talenta digital kita,” ujarnya.
Dengan roadmap yang tengah disiapkan dan dukungan dari sektor swasta, Pemerintah optimis bahwa Indonesia mampu menjadi pemain utama dalam teknologi AI yang inklusif, lokal, dan berdaya saing global.
#bahasadaerahai #kedaulatandigital #teknologilokal #sahabatai #kecerdasanartifisial #digitalindonesia #transformasidigital #roadmapainasional #wamenkomdigi #largelanguage model #llm #identitasbahasa