Penulis/Fotografer: Muhammad Firza Akbar (Tenaga Ahli Peliputan)
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Memperingati Hari Pers Nasional Tahun 2025, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Timur menggelar Dialog Bisnis Migas. Kegiatan berlangsung di Gedung Pendopo Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) di kawasan Timbau Tenggarong pada hari Kamis, 13 Februari 2025. Acara ini menghadirkan narasumber dari Pemerintah Daerah, akademisi, dan pelaku industri migas Provinsi Kaltim dan Kabupaten dengan bahasan tantangan serta peluang bagi pengusaha lokal dalam mengakses dan berpartisipasi di sektor migas Kaltim.
Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Bidang IKP Diskominfo Kukar Sofyan Agus, Akademisi Universitas Mulawarman Dr. Aji Sofyan Effendi, Direktur PT Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) Efri Novianto, Direktur PT Migas Mandiri Pratama Kalimantan Timur (MMPKT) Edi Kurniawan, kalangan Jurnalis, Organisasi Pers, serta mahasiswa Unikarta Tenggarong yang peduli terhadap isu energi dan pembangunan daerah.
Ketua Panitia Ahmad Fauzi dalam sambutannya menyampaikan tentang peran pers sebagai kontrol sosial dan penyampai informasi kepada publik. Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Kukar yang membacakan sambutan dari Plt. Kepala Diskominfo menyampaikan peran pers sebagai pilar demokrasi yang mendukung pembangunan daerah, transparansi pemerintahan, dan pertumbuhan ekonomi. Dialog Bisnis Migas tersebut dipandu oleh jurnalis senior Kaltim Charles Siahaan.
Baca juga: BPJS Kesehatan tidak kover 21 Penyakit
Narasumber dari Pemerintah Daerah Zainul Effendi Joesoef menyampaikan 3 point penting terkait demokratisasi dalam bisnis migas. Pertama, disampaikan tentang pentingnya peran edukasi media terhadap publik terkait participating interest dan local content yang menjadi hak daerah dan segala sesuatu yang terkait bisnis migas. Kedua, disampaikan tentang pentingnya transparansi dalam tatakelola dan pendapatan dalam bisnis migas oleh Pemerintah Pusat ataupun BUMD dan pelaku bisnis migas. Ketiga, ditekankannya pentingnya penulusuran dan pelurusan sejarah industri migas di Kutai Kartanegara sejak masa Sultan Sulaiman hingga saat ini.
Baca juga: Laksanakan Instruksi Presiden, Pemkab Kukar Laksanakan Efisiensi Anggaran
Dirut PT MMPKT, Edi Kurniawan, bersama Manajer Operasional Akbar, memaparkan strategi diversifikasi energi di Perusahaan. “Meski produksi migas menurun akibat sumur-sumur tua, MMPKT mengoptimalkan pendapatan melalui pengelolaan sumur idle dan pengembangan energi alternatif, seperti biosolar dari cangkang sawit,” jelasnya.
Dipaparakan bahwa pihaknya juga merambah sektor penunjang migas dan terus mencari peluang di bidang energi terbarukan meski menghadapi kendala biaya dan kebijakan pasar. Mereka menekankan pentingnya melibatkan BUMD dan pelaku usaha daerah agar manfaatnya lebih luas.
Terkait kelangkaan BBM pada SPBU, Dirut MMPKT menjelaskan bahwa kuota ditetapkan berdasarkan data resmi kendaraan yang tercatat di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Disampaikan terdapat kesenjangan dengan kondisi di lapangan karena banyaknya kendaraan dari luar Provinsi Kalimantan Timur yang beroperasi seperti yang banyak di temukan di lokasi tambang batubara.
Untuk mengatasi hal ini, Perusahaannya akan berkolaborasi dengan Universitas Mulawarman guna pemanfaatan aset idle untuk pembangunan SPBU, pengembangan jaringan pertashop, dan agen LPG 3 kilo demi memenuhi kebutuhan energi masyarakat, terutama di daerah terluar.
Dirut PT MGRM Efri Novianto memaparkan inovasi pengelolaan dana migas yang seluruh pendapatannya langsung dialokasikan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sejak berdiri pada 2019, MGRM fokus pada bisnis hilir melalui trading, suplai, dan pengelolaan SPBU, serta menjalankan program CSR untuk mendukung fasilitas keagamaan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat.
Dalam pemaparan terakhir, Dr. Aji Sofyan Effendi dari Universitas Mulawarman menguraikan potensi Kutai Kartanegara yang kaya sumber daya alam, namun dihadapkan pada tantangan biaya pembangunan, kemiskinan, dan pengangguran. Menanggapi pendapatan PT. MGRM yang sepenuhnya masuk dalam kas Pemda, disarankan untuk dilakukan revisi Perda agar pendapatan hasil bisnis migas dapat dimanfaatkan sebagai modal investasi. “Pengembangan entitas bisnis lokal menjadi kunci mengubah ancaman penurunan APBD menjadi peluang ekonomi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Baca juga: Pangdam VI/Mulawarman Hadiri Jamuan Makan Malam Bersama Kodim 0906/KKR dan Pemkab Kukar
Dalam kegiatan tersebut juga digelar aksi donor darah kerjasama AMSI dengan PMI Kukar. Koordinator Daerah AMSI Kukar Ahmad Fauzi menyampaikan bahwa kegiatan donor darah mencerminkan kepedulian sosial insan pers terhadap masyarakat.
Baca juga: Kunjungan Kerja Pangdam VI Mulawarman ke Kodim 0906/KKR
#dialogbisnismigas #hpn2025 #kukar #amsikaltim #amsikukar
#migaskaltim #energiterbarukan #mmpkt #mgrm
#transisienergi #pembangunandaerah #kelangkaanbbm