Penulis: Muhammad Firza Akbar (Tenaga Ahli Peliputan)
Fotografer: Kemenkes RI
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa isu kesehatan kini harus dipandang sebagai bagian dari sistem pertahanan nasional. Pernyataan tersebut disampaikan saat mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dalam kunjungan ke Marshall Area Yonif TP 843 Patriot Yudha Vikasa, Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada hari Rabu, 20 Agustus 2025.
Disampaikan bahwa ancaman biosecurity yang mencakup pandemi, penyakit tidak menular, hingga bencana alam dinilai lebih berbahaya dibandingkan perang bersenjata. Menkes menekankan bahwa pandemi COVID-19 menjadi pelajaran penting bahwa persoalan kesehatan tidak dapat ditangani oleh Kementerian Kesehatan semata. Vaksinasi nasional untuk 270 juta rakyat hanya berhasil berkat dukungan lintas sektor, termasuk keterlibatan TNI.
Menkes RI juga menyinggung sejarah untuk menggambarkan skala ancaman kesehatan. Menurutnya, jumlah tentara yang gugur akibat peluru jauh lebih sedikit dibandingkan dengan yang meninggal karena penyakit. “Perang Dunia II menewaskan puluhan juta manusia. Ada nggak yang lebih besar dari itu? Ada, yaitu perang dengan patogen,” ungkapnya.
Menkes menilai paradigma perang modern tidak lagi sebatas fisik atau militer, tetapi juga menyentuh aspek ekonomi, informasi, kesehatan, dan biosecurity. Oleh karena itu, kolaborasi dengan TNI dinilai penting untuk membangun pertahanan kesehatan nasional.
“Kalau boleh saya dilibatkan untuk membangun pertahanan kesehatan ini. Programnya adalah membangun konsep ketahanan dari sisi biosecurity, baik militeristik maupun non-militeristik,” paparnya. Menurutnya Indonesia merupakan Negara yang rawan bencana alam seperti banjir, gempa, dan longsor.
Disampaikan oleh Menkes RI bahwa dalam kondisi darurat, TNI merupakan sebagai institusi yang paling cepat merespons. “Saat ini, Kemenkes bersama TNI telah membentuk Emergency Medical Team (EMT) untuk menghadapi bencana maupun ancaman non-militer seperti pandemi yang siap diterjunkan menghadapi situasi darurat, sebagaimana dilakukan pada masa pandemi COVID-19,” tuturnya.
“Membangun ketahanan kesehatan, membutuhkan kerja sama lintas Pusat dan Daerah. Terdapat 3 fungsi utama yang harus dijalankan meliputi keamanan terhadap pandemi, keamanan terhadap bencana alam, dan keamanan teritorial untuk melindungi soft power bangsa. Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kesehatan rakyat Indonesia dari ancaman musuh yang tidak terlihat seperti COVID-19,” tutupnya.
#menkesri #budigunadisadikin #biosecurity #ketahanankesehatan #pertahanannasional #kementeriankesehatanri #tnipolri #emergencymedicalteam #vaksinasinasional #covid19 #bencanaalam #pandemi #patogen #kesehatanindonesia #pertahanankesehatan #softpower #kolaborasilintassektor #kukaridamanterbaik #diskominfokukar #kukarkab_official