Penulis/Fotografer : Risyhal Ramadhani Simanjuntak (Tenaga Ahli Peliputan)
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Staf Ahli Bidang Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Heldiansyah membuka Sosialisasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Penyimpanan, Perawatan, Pelestarian dan Pendaftaran Naskah Kuno. Kegiatan dengan tema ”Teks Yang Tak Luntur, Merawat Naskah, Merawat Nusantara” tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kukar dengan audience masyarakat yang memiliki manuskrip atau naskah kuno.
Baca Juga : Bupati Kukar Evaluasi Pembangunan Semester I, Berfokus Efisiensi dan Tingkatkan Pendapatan Asli Daerah
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Grand Fatma Tenggarong pada hari Rabu, 23 Juli 2025. Hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Kepala Diarpus Kukar Rinda Desianti dan Kepala Pusat Preservasi dan Ahli Media Bahan Perpustakaan Nasional Tri Luki.
Staf Ahli Bidang Umum Setdakab Kukar Heldiansyah yang membacakan pidato Bupati Kukar menyampaikan pentingnya pelestarian naskah kuno. Disampaikan bahwa pelestarian naskah kuno merupakan upaya penyelamatan warisan fisik dan penghargaan terhadap jati diri serta perjalanan sejarah masyarakat.
Baca Juga : Koperasi Merah Putih Jadi Solusi Ekonomi Warga Kelurahan Mangkurawang
“Naskah kuno merupakan sumber informasi berharga yang merekam jejak budaya, ilmu pengetahuan, adat istiadat, hingga nilai luhur yang berkembang di tengah masyarakat, khususnya di Kutai Kartanegara. Pelestarian naskah kuno bukan sekadar upaya menyelamatkan warisan fisik dari masa lalu, namun juga bentuk penghargaan terhadap jati diri dan perjalanan sejarah masyarakat kita,” ujarnya. Ditekankan tentang pentingnya memahami akar budaya dan identitas melalui naskah kuno ini, dan menjadikan pelestariannya sebagai tanggung jawab bersama.
Dalam kesempatan tersebut Asisten Bidang Umum meluruskan beberapa miskonsepsi sejarah terkait kerajaan di Nusantara, khususnya di Kutai Kartanegara. Dijelaskan bahwa Mulawarman adalah nama raja ketiga dari Kerajaan Martadipura, yang berdiri pada abad ke-4 Masehi dengan raja pertamanya Raja Kudungga, disusul Aswawarman. Dibandingkan Kerajaan Martadipura sebagai kerajaan Hindu tertua di Nusantara, dengan berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara pada tahun 1300 Masehi dengan raja pertamanya Barata Agung Dewa Sakti, yang berasal dari keturunan Ken Arok dari Kerajaan Singasari.
Asisten Bidang Umum Setdakab Kukar berharap kegiatan sosialisasi tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian naskah kuno sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.
#kukar_kab #dinaskearsipandanperpustakaan #diarpuskukar #sosialisasi #stafahliumum #tenggarong #perpustakaannasional #naskahkuno #nusantara #bupatikukar #sejarahkukar #pelestariannaskahkuno #sejarahnusantara #sejarahkutaikartanegara #sejarahmartadipura #kerajaanhindutertua #muarakaman