Penulis: Muhammad Firza Akbar (Tenaga Ahli Peliputan)
Fotografer: Kemenkes
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Sasakawa Health Foundation dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyelenggarakan International Leprosy Congress (ILC). Konggres yang diikuti 719 peserta dari 23 negara dan berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 7 Juli 2025 tersebut membahas upaya global mempercepat eliminasi kusta dan menghapus stigma yang menyertainya.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa penyakit kusta sempat luput dari prioritas utama dibandingkan penyakit menular lain seperti tuberkulosis, HIV, dan malaria. Namun pertemuan dengan Yohei Sasakawa pada World Health Assembly 2023 memicu komitmen baru Pemerintah RI untuk menjadikan Indonesia bebas penyakit kusta. “Kusta bukan sekadar persoalan angka kasus, tapi juga soal stigma dan diskriminasi. Kita perlu langkah luar biasa agar Indonesia segera mencapai 0 kusta, 0 disabilitas, dan 0 stigma,” ujarnya.
Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI dr. Ina Agustina Isturini menyampaikan bahwa kongres tersebut menjadi forum pertukaran pengetahuan dan sarana memperkuat kolaborasi lintas negara. Dijelaskan bahwa dalam konggres tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen oleh 5 Kepala Daerah dari wilayah dengan beban kusta tertinggi untuk mendukung percepatan eliminasi penyakit kusta. Di Indonesia prevalensi penyakit kusta tertinggi terdapat di wilayah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Brebes, Kabupaten Sampang, dan Kota Jayapura.
Pihak Sasakawa Health Foundation (SHF) menyampaikan pihaknya mengalokasikan dana sebesar 200 juta dolar AS bagi upaya global dalam penghapusan kusta, termasuk melalui kerja sama dengan WHO di Indonesia. Prof. Takahiro Nanri dari SHF menegaskan bahwa kusta bukan hanya isu medis, tetapi juga persoalan sosial dan hak asasi manusia yang membutuhkan pendekatan menyeluruh.
Dijelaskan bahwa dalam pertemuan dibahas 5 langkah strategis percepatan eliminasi kusta di Indonesia, mulai dari perluasan wilayah akselerasi, skrining masif di kabupaten prioritas, penerapan skrining risiko sindrom hipersensitivitas Dapsone, penguatan ketersediaan pengobatan MDT, hingga riset dan uji klinis vaksin kusta.
Selain agenda kongres, delegasi internasional bersama Menteri Kesehatan RI dijadwalkan mengunjungi Kabupaten Sampang pada 8 Juli 2025 untuk meninjau langsung praktik eliminasi penyakit kusta di wilayah percontohan. Pemerintah RI menargetkan eliminasi kusta di 11 kabupaten/kota di Indonesia pada tahun ini, serta 42 kabupaten/kota hingga 2029, sesuai kriteria eliminasi baru WHO.
WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination Yohei Sasakawa mengapresiasi komitmen Indonesia yang dinilai menjadi teladan global. “Indonesia adalah negara besar dengan tantangan geografis yang kompleks. Namun dengan kerja sama semua pihak, mimpi menuju Indonesia bebas kusta bukanlah hal yang mustahil,” ungkapnya
#eliminasikusta #indonesiabebaskusta #kongreskustainternasional #bali2025 #kemenkesri #who #sasakawahealthfoundation #stopstigmakusta #sehatuntuksemua #kolaborasiglobal #nolstigma