Penulis : Muhammad Farhan Maulana (Tenaga Ahli Peliputan)
Sumber : NFA RI
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Badan Pangan Nasional (NFA) RI akan memulai penyaluran beras sebagai pelaksanaan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada awal Juli 2025. Program ini menjadi langkah strategis Pemerintah dalam menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat di tengah tren kenaikan harga beras.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pelaksanaan program ini. Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar Kementerian Dalam Negeri RI pada hari Senin, 30 Juni 2025.
"Pelaksanaan SPHP segera dilakukan setelah anggaran masuk ke DIPA Badan Pangan Nasional/NFA dan penugasan kepada Bulog dirilis. Kami harapkan distribusi bisa dimulai awal Juli," tegasnya. Disampaikan selain SPHP, Pemerintah juga akan menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18,3 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP).
Ditekankan tentang pentingnya pengawasan bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan pelaku distribusi agar penyaluran tepat sasaran tanpa kendala. “Kami minta Kepala Daerah hingga Aparat Desa turut aktif mempercepat proses penyaluran. Bantuan pangan ini minimal harus selesai bulan Juli. Kami minta dukungan penuh dari Gubernur, Bupati, Wali Kota, dan Kepala Desa,” ujarnya.
Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran. “Kita pastikan tidak ada kebocoran. Pengawasan adalah tanggung jawab bersama dari Pusat hingga Desa,” tegasnya.
SPHP 2025 menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras hingga akhir Desember 2025. Alokasi terbagi ke dalam 3 zona. Zona I meliputi kawasan Pulau Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi dengan alokasi sebanyak 857 ribu ton. Zona II meliputi wilayah Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, Kalimantan dengan alokasi sebanyak 329 ribu ton. Sedangkan Zona III meliputi wilayah Maluku dan Papua dengan alokasi sebanyak 131 ribu ton.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kenaikan harga beras pada Juni 2025. Di Zona I, rata-rata harga beras mencapai Rp14.211/kg (naik 1,32% dibanding Mei), Zona II Rp15.293/kg (naik 0,48%), dan Zona III Rp19.798/kg (naik 0,82%). Sedangkan harga rata-rata beras medium nasional berada di angka Rp14.097/kg atau 8,13% di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi, Pemerintah juga menyiapkan langkah lanjutan seperti operasi pasar, inspeksi pasar tradisional, penguatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), distribusi antarwilayah, hingga gerakan menanam di daerah.
Dengan dukungan lintas sektor dan pengawasan menyeluruh, Pemerintah optimis penyaluran beras SPHP dan bantuan pangan dapat berlangsung tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran, yang menjadi kunci menjaga stabilitas pangan nasional.
#sphp2025 #stabilisasihargapangan #berasuntukrakyat #jagadayabeli #pengendalianinflasi #berasmurah #bantuanpangan #nfauntukindonesia #ketahananpangan #penerimabantuanpangan #distribusitepatsasaran #transparansiakuntabilitas