Penulis/Ilustrasi : Muhammad Farhan Maulana (Tenaga Ahli Peliputan)
Sumber : NFA RI
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) mengintensifkan pengawasan terhadap Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT). Kegiatan berupa pengambilan sampel dan kajian kandungan formaldehida tersebut bertujuan untuk memberikan perlindungan konsumen dari paparan bahan kimia berbahaya.
Kegiatan berlangsung pada 26–28 Mei 2025 di sejumlah wilayah di Indonesia. Direktorat Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA menjadi motor penggerak inisiatif ini. Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA Yusra Egayanti menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi preventif untuk menjamin keamanan pangan yang dikonsumsi langsung oleh masyarakat.
“Pengawasan keamanan pangan adalah tanggung jawab bersama. NFA berkomitmen untuk memastikan pangan segar yang beredar aman, bermutu, dan layak konsumsi. Kajian ini menjadi dasar pemetaan risiko dan pembuatan kebijakan yang tepat,” jelasnya.
Komoditas yang menjadi fokus utama pengujian meliputi berbagai jenis buah dan sayuran seperti anggur, apel, pisang, tomat, kubis, wortel, hingga jamur kering seperti Shiitake dan Enoki. NFA ingin memastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan bahan pengawet seperti formalin dalam proses distribusinya.
Direktur NFA menambahkan bahwa selain uji laboratorium, kegiatan ini juga melibatkan edukasi kepada pelaku usaha pangan segar. Mereka diimbau untuk tidak menggunakan formaldehida tambahan sebagai bahan pengawet yang tidak sesuai ketentuan.
“Beberapa komoditas sangat rentan disalahgunakan. Oleh karena itu, edukasi menjadi langkah penting agar distribusi pangan dilakukan secara aman dan sesuai regulasi,” ujarnya.
Disampaikan bahwa hasil kajian tersebut akan digunakan untuk menyusun Batas Maksimal Residu (BMR) formaldehida yang diperbolehkan secara alami pada PSAT dan menjadi rujukan dalam penguatan sistem pengawasan pangan nasional dari hulu ke hilir.
Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional/NFA Arief Prasetyo Adi dalam pernyataan terpisah menegaskan bahwa pengawasan berbasis sains seperti ini sangat penting dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan nasional. NFA juga mengajak masyarakat untuk lebih waspada dalam memilih pangan segar dan segera melapor ke otoritas jika menemukan indikasi penyalahgunaan bahan kimia berbahaya.
“Ketahanan pangan bukan hanya soal cukupnya pasokan, tetapi juga soal keamanannya. Jika tidak aman, maka itu bukan pangan. Ini menyangkut masa depan kesehatan generasi bangsa,” tegasnya.
#keamananpangan#panganaman#lindungikonsumen#stopformalin#cekpangansegar#badanpangannasional#nfauntukrakyat#panganbebasformalin#sayurbuahaman#pangansehattanpabahanberbahaya#nfa#batasmaksimalresidu#bmr #pangansegarasaltumbuhan #psat #formaldehida#bahankimiaberbahaya#direktoratperumusanstandarkeamanandanmutupangan