Penulis: Muhammad Firza Akbar (Tenaga Ahli Peliputan)
Fotografer: Abdilah Amin (Tenaga Ahli Peliputan)
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutai Kartanegara (Damkar Matan Kukar) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Tidak hanya menangani kebakaran, Damkar Matan Kukar juga aktif dalam berbagai penanganan keadaan darurat non-kebakaran, seperti evakuasi ular, penanganan pohon tumbang, hingga pertolongan sosial.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Damkar Matan Kukar Fida Hurasani pada hari Rabu, 21 Mei 2025 di Kantor Dinas Damkar Matan Kukar. Disampaikannya bahwa seluruh pelayanan diberikan secara gratis tanpa melihat latar belakang masyarakat yang membutuhkan bantuan. Perubahan nomenklatur Damkar Matan Kukar resmi berlaku sejak 2019/2020 seiring dengan perluasan tugas yang diemban. "Prinsip kami, selama itu dalam kemampuan kami, pasti akan kami bantu. Tidak ada istilah pilih-pilih," ujarnya.
Baca Juga : Asisten III Setdakab Kukar Dafip Haryanto: “Keluarga Berkualitas Fondasi Utama Wujudkan Kampung Berkualitas”
Kepala Dinas Damkar Matan Kukar mengungkapkan bahwa saat ini instansinya telah memiliki pos-pos wilayah aktif yang tersebar di seluruh penjuru Kabupaten Kukar. Ditambahkanya bahwa keterbatasan armada dan personel masih menjadi persoalan di beberapa kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Diungkapkannya bahwa Dinas Damkar Matan Kukardidukung peran aktif para relawan yang berjumlah 700 orang yang tersebar di 20 kecamatan, dengan 400 di antaranya telah terdaftar resmi di Kementerian Dalam Negeri RI. Dijelaskannya bahwa para relawan tersebut telah dibekali pelatihan dasar untuk bertindak cepat sebelum petugas resmi tiba di lokasi kejadian.
"Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Kami sangat bergantung pada relawan sebagai ujung tombak pertama saat terjadi insiden, terutama di wilayah yang sulit dijangkau," ujarnya. Menurutnya pelayanan Damkar Matan Kukar semakin dipercaya masyarakat berkat kesiapsiagaan 24 jam petugasnya, pelayanan tanpa biaya, dan tanpa birokrasi rumit, serta kesigapan menangani berbagai kasus non-kebakaran.
Baca Juga : Dorong Ekonomi Warga, Pemdes Loa Raya Gelar Musdes Khusus Bentuk Koperasi Merah Putih
“Kami pernah menangani kasus warga yang hendak mengakhiri hidupnya, penyelamatan hewan, hingga membantu proses evakuasi dalam kasus kriminal. Namun kami tetap berkordinasi dan bekerjasama dengan instansi terkait jika ada sebuah kasus, sehingga tidak menyinggung tupoksi dari instansi tersebut,” tegasnya.
Disampaikannya saat ini terdapat beberapa tantangan teknis, seperti terbatasnya ketersediaan air saat pemadaman. Setiap unit mobil pemadam hanya mampu membawa air 3.500 hingga 14.000 liter yang dapat habis dalam waktu 5 hingga 10 menit. “Strategi pemadaman difokuskan pada pembasahan area sekitar titik api untuk mencegah perluasan kebakaran. Edukasi kepada masyarakat terus dilakukan agar memahami strategi ini dan tidak salah paham,” ujarnya.
Disampaikannya harapan besar untuk pengembangan Damkar Matan Kukar ke depan. “Saya ingin agar rekrutmen personel lebih selektif, memprioritaskan mereka yang benar-benar memiliki jiwa penolong. Selain itu saya menekankan pentingnya menjadikan relawan sebagai cadangan kekuatan yang dapat dilatih menjadi petugas tetap,” harapnya.
"Kami ingin Damkar Matan Kukar tidak hanya dikenal sebagai pemadam api, tapi juga sebagai sahabat masyarakat dalam setiap kesulitan. Kami ada untuk menyelamatkan, bukan hanya memadamkan," pungkasnya.
Baca Juga : Diskominfo Kukar Persiapkan Pelatihan Konten Kreator
#damkarmatankukar #damkarkutaikartanegara
#pemadamkebakaran #penanganandarurat
#siaga24jam #pelayananpublik
#relawandamkar #pencegahankebakaran
#damkarpedulimasyarakat #sahabatmasyarakat
#kukartanggapdarurat