Penulis : Muhammad Farhan Maulana (Tenaga Ahli Peliputan)
Sumber : Badan Pangan/NFA RI
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa ketersediaan dan harga bahan pangan pokok nasional dipastikan dalam kondisi aman dan stabil hingga akhir 2025. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI pada Senin, 19 Mei 2025.
Kepala NFA Arief menyampaikan bahwa proyeksi ketersediaan pangan nasional berada pada level yang mencukupi. “Distribusi berbagai komoditas strategis berjalan lancar, menjadi indikator penting dalam menjaga stabilitas pangan. Selain itu ketersediaan pangan nasional sampai 2025 dalam kondisi aman dan cukup. Harga pangan pun secara umum stabil,”ujarnya.
Disampaikannya beberapa komoditas utama yang menjadi fokus pengendalian harga, diantaranya jagung pipil kering, ayam hidup (livebird), beras medium, dan minyak goreng rakyat Minyakita. Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani bahkan telah melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram. Ditegaskannya bahwa harga gabah sudah di atas HPP, maka Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) perlu segera digulirkan,” jelasnya.
Dijelaskannya bahwa penyerapan jagung oleh Bulog masih tergolong rendah, baru mencapai 30,24 ribu ton atau sekitar 3 persen dari target. “Untuk itu diperlukan percepatan serapan untuk menjamin ketersediaan pakan ternak dan menjaga kestabilan harga ayam hidup, guna mencegah turunnya populasi ayam di pasar,” jelasnya.
Untuk menjaga stabilitas pangan, NFA juga telah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di lebih dari 3.000 titik wilayah Indonesia dengan bekerja sama dengan Dinas Pangan Daerah dan para Kepala Daerah. ”Realisasi penyerapan gabah setara beras telah mencapai 2,183 juta ton, ditopang oleh panen raya di berbagai daerah. Sedangkan stok beras di Bulog tercatat sebesar 2,1 juta ton, ditambah 19,8 ribu ton cadangan komersial dan SPHP sebesar 181.173 ton,” jabarnya.
Berkaitan dengan upaya pengendalian inflasi pangan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan mengapresiasi peran aktif Pemerintah. Disampaikannya upaya dari Pemerintah tersebut menghasilkan tren penurunan harga sejumlah komoditas, termasuk bawang putih dan cabai rawit.
“Sebanyak 65 persen daerah mengalami penurunan harga cabai rawit. Meski masih di atas Harga Acuan Penjualan (HAP), trennya terus membaik. Harga telur ayam ras juga dilaporkan mulai membaik, sedangkan harga bawang merah telah turun meski sedikit di atas HAP,” tuturnya.
“Dengan langkah-langkah intervensi yang terkoordinasi dan aktif, Pemerintah menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan dan stabilitas pangan nasional hingga akhir tahun,” pungkasnya.
#stabilitaspangan
#ketahananpangan
#panganaman2025
#inflasiterkendali
#hargapanganstabil
#gerakanpanganmurah
#bulog
#nfa