Penulis : Rizka Laeliana (Tenaga Ahli Peliputan)
Photografer : Annisa Noni Fardiah (Tenaga Ahli Peliputan)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah meresmikan Embung Maluhu, sarana pengairan pertanian baru yang terletak di Jalan Semeru RT 18, Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong pada hari Rabu 23 April 2025. Peresmian dihadiri Camat Tenggarong Sukono, Lurah Maluhu Tri Joko Kuncoro, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Peternakan, serta kelompok tani setempat.
Bupati Edi Damansyah dalam sambutannya menjelaskan bahwa embung ini akan mengairi persawahan di 5 RT, yaitu RT 17 hingga RT 21. Dengan kapasitas tampung 3.000 meter kubik dan luas genangan lebih dari setengah hektare, embung ini dapat menyediakan air untuk sekitar 15 hektare lahan sawah. “Meskipun tidak terlalu luas, harapannya bisa dikembangkan ke depannya,” ujarnya.
Proyek pembangunan embung tersebut merupakan usulan langsung dari para petani Gapoktan Maluhu, khususnya RT 19. Bupati Edi Damansyah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses perencanaan dan pembangunan. Ditegaskannya bahwa pengelolaan embung akan diserahkan kepada Kelompok Pengguna Air (P3A), dengan koordinasi tingkat kabupaten di bawah Dinas Pekerjaan Umum. "Saya harap Embung ini bisa dijaga dan dikelola dengan baik karena memang infrastruktur pengairan pertanian ini sangat penting dan yang paling utama," ucapnya.
Baca Juga : Diskominfo Kukar Bahas Proses Bisnis Statistik dan Pembinaan Desa Cantik
Bupati Edi Damansyah menambahkan, selama 4 tahun terakhir, Pemerintah Daerah bekerja sama dengan Kodim 0906 Kukar dan Kodim 0908 Bontang melalui Program Karya Bakti TNI yang didanai APBD. Kegiatan tersebut meliputi pembangunan jalan usaha tani, embung, saluran irigasi, dan sumur.
Keberadaan embung ini diharapkan mampu meningkatkan frekuensi tanam dari 2 kali menjadi 3 kali setahun di wilayah tersebut. Bupati Edi Damansyah mendorong petani untuk mengubah kebiasaan menunggu 1 hingga 2 bulan antara musim tanam, menjadi penanaman segera setelah panen. “Dengan air yang tersedia, produktivitas diharapkan akan lebih optimal,” harapnya.
Untuk mendukung optimalisasi lahan, Pemkab Kukar melalui Dinas Pertanian dan OPD ketahanan pangan terus menyalurkan bantuan bibit, pupuk, dan peralatan secara bertahap kepada kelompok tani. Bupati Edi Damansyah optimis, dengan dukungan yang berkelanjutan, potensi lahan pertanian di Kukar dapat dimaksimalkan.
Selain itu, Bupati Edi Damansyah juga menegaskan pentingnya pemutakhiran data kelembagaan dan luas lahan oleh para Ketua Gapoktan. Menurutnya data akurat ini akan menjadi dasar kebijakan bantuan dan pembinaan ke depannya agar realisasinua dalat tepat sasaran.
Baca Juga : Perkuat Sinergi Menuju IKN, Kukar Bahas Evaluasi Tahap II Program Smart City 2024
Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan diharapkan rutin berdiskusi dengan para petani untuk memantau kebutuhan lapangan. "Mudah-mudahan dengan pola kerja bersama yang sudah terbangun dan sudah kita laksanakan selama jni dapat terus berjalan dengan baik, terus kita kuatkan, dan kita jaga secara bersama-sama," tutupnya.
#kutaikartanegara
#embungmaluhu
#pengairanpertanian
#bupatikukar
#edidamansyah
#pertaniankukar
#karyabaktiTNI
#optimalisasilahan
#infrastrukturpertanian
#ketahanpangan