Penulis : Muhammad Farhan Maulana (Tenaga Ahli Peliputan)
Fotografer : Istimewa
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI mengikuti Konferensi Women Empowerment Conference (WEC) 2025. Kegiatan dengan tema "Unlock Our Potential in Culture and Education : Preserving Heritage, Sustaining the Future” tersebut berlangsung di Ballroom Westin Hotel Jakarta pada hari Senin, 14 April 2025.
Direktur Bina Talenta Penelitian dan Pengembangan Karlisa Priandana menjadi panelis mewakili Wakil Menteri Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI. Karlisa Priandana dalam paparannya menekankan pentingnya pengiintegrasian warisan budaya dalam sistem pendidikan. Hal tersebut diwujudkan dengan menciptakan kurikulum yang bersifat partisipatif, mengintegrasikan riset dengan budaya dan kearifan lokal, membangun simbiosis pengetahuan modern dengan kearifan lokal, dan menyertakan budaya lokal dalam kurikulum dengan bahasa yang mudah dipahami oleh generasi muda.
“Pentingnya partisipasi aktif mahasiswa melalui praktik dalam pembelajaran agar proses belajar lebih menarik, mudah diingat hingga lulus, dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Perlunya integrasi antara riset serta ilmu modern dengan budaya dan kearifan lokal, karena banyak aspek pengetahuan modern yang berakar pada nilai-nilai lokal Indonesia. Penggalian lebih lanjut terhadap hal ini dinilai mampu menumbuhkan apresiasi generasi muda terhadap budaya bangsa,” ujarnya.
Disorotinya tentang banyaknya perempuan yang berhenti dari pekerjaannya ketika mulai berkeluarga, terutama di bidang riset, dan mengajak perempuan untuk saling mendukung agar bisa berkembang bersama. “Penelitian menunjukkan bahwa jumlah early-career women scientist hampir setara jumlahnya dengan laki-laki. Namun, ketika memasuki tahap mid-career, tingkat pengunduran diri perempuan meningkat tajam. Masa mid-career ini sering kali bertepatan dengan fase kehidupan di mana perempuan mulai membina keluarga, menikah, atau memiliki anak, yang kemudian mendorong mereka untuk meninggalkan dunia kerja,” tuturnya.
Disampaikannya bahwa peran ganda perempuan sebagai ibu rumah tangga dan pekerja justru bisa menjadi sebuah keuntungan. “Ketika mengalami stres di tempat kerja, kita bisa sejenak mengalihkan perhatian dengan bermain bersama anak dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Sebaliknya, saat merasa tertekan di rumah, kita bisa fokus dulu pada pekerjaan di kantor sebagai bentuk pelarian yang produktif,” ungkapnya.
WEC 2025 yang diselenggarakan oleh PT. Mustika Ratu Tbk. tersebut dihadiri oleh para profesional, pengusaha, akademisi, serta para aktivis yang memiliki komitmen terhadap pemberdayaan perempuan untuk berbagi inspirasi, pengetahuan, dan strategi pemberdayaan. Pihak Panitia WEC Kusuma Ida Anjani berharap konferensi ini bisa memperkuat jejaring antar perempuan serta menambah koneksi.
#diktisaintek
#wec2025
#budayadalampendidikan
#pendidikanuntukgenerasimuda
#pemberdayaanperempuan
#perempuanberkarya
#empowerwomen
#pentingsaintek