Kabupaten Kutai Kartanegara mempunyai potensi sumberdaya alam yang melimpah di beberapa sektor khususnya di sektor pertambangan dan penggalian, yang kemudian disusul sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan, sektor konstruksi dan sektor industri pengolahan.
Ke empat sektor unggulan inilah yang memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam pembangunan daerah, bahkan PDRB Kabupaten Kutai Kartanegara menjadi kontributor terbesar/peringkat pertama dalam pembentukan PDRB Provinsi Kalimantan Timur. Hal ini merupakan prestasi dalam capaian pembangunan daerah, yang berarti Pemerintah Daerah sudah cukup baik dalam mengembangkan potensi-potensi sumber daya daerah.
Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki karakteristik wilayah yang terbagi menjadi 3 zona, yakni Zona Hulu, Zona Tengah dan Zona Pesisir.
Zona Hulu dengan karakteristik wilayah dataran, perbukitan dan perairan sungai dengan potensi ekonomi pertanian, perkebunan dan perikanan tangkap dan budidaya perairan sungai, yang terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yakni Kecamatan Tabang, Kembang Janggut, Kenohan, Kota Bangun, Muara Muntai dan Muara Wis.
Zona Tengah dengan kecenderungan karakteristik wilayah dataran, perbukitan dan perairan sungai, potensi ekonomi didominasi pertanian, perikanan, perdagangan dan jasa, terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yakni, Kecamatan Muara Kaman, Sebulu, Tenggarong, Tenggarong Seberang, Loa Kulu dan Loa Janan.
Zona pesisir dengan kecenderungan karakteristik wilayah dataran, perbukitan dan perairan laut dan muara, potensi wilayah didominasi oleh pertanian dan perikanan, terdiri dari 6 (enam) kecamatan, yakni Kecamatan Marangkayu, Muara Badak, Sanga-Sanga, Anggana, Muara Jawa dan Samboja.