Penulis/Fotografer : Annisa Noni Fardiah (Tenaga Ahli Media)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kutai Kartanegara menggelar acara Beseprah (makan bersama dengan duduk berhadap-hadapan) sebagai bagian dari ritual Erau Adat Pelas Benua tahun 2024. Perayaan Erau tahun 2024 dengan tema “Memajukan Kebudayaan Mengagungkan Peradaban Nusantara” tersebut berlangsung di sepanjang Jalan Dipenogoro Kelurahan Panji Tenggarong (depan Museum Mulawarman) pada hari Kamis, 26 September 2024. Dalam perayaan tersebut para peserta mengenakan pakaian miskat adat Kutai.
Hadir dalam event tersebut Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin, Forkopimda Kukar, Ketua DPRD Kukar Sementara Farida, Sekretaris Daerah Kukar Sunggono, Inspektorat Kukar, para pimpinan OPD, BUMD, BUMN, Lurah dan Kepala Desa se-Kecamatan Tenggarong, PKK Kukar, DWP Kukar, RSUD A.M. Parikesit Tenggarong Seberang, Sempekat Keroan Kutai, Perbankan, Perusda, para pelajar, SD, SMP, SMA, dan para masyarakat.
Behidang beseprah dimulai pukul 08.00 wita ditandai dengan pemukulan kentongan/telotok oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin.
Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Aji Muhammad Arifin dalam titahnya berpesan, “Tradisi ini sudah ada sejak lama, menghubungkan rakyat dengan Raja. Masyarakat sangat antusias, kami menerima warga dari mana pun, apalagi dengan adanya IKN yang berbudaya.”
Pjs. Bupati Kutai Kartanegara Bambang Arwanto dalam sambutannya menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Kesultananan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Pemerintah, swasta, dan masyarakat yang telah berupaya menjaga tradisi, budaya, serta adat istiadat Kerajaan Kukar.
“Beseprah, tradisi makan bersama dengan cara duduk bersila diatas tikar untuk menyantap makanan secara gratis, memilki nilai-nilai kebersamaan dan ketulusan hati Sang Raja dan Pemimpin Daerah. Hal itu merupakan wujud kecintaan dan kasih sayang Sang Raja kepada rakyatnya,” jelasnya.
“Kegiatan tradisi yang dipelopori oleh para Raja Kutai Kartanegara Ing Martadipura mampu melibatkan semua pihak. Semoga tradisi ini dapat terus kita pelihara dan kita lestarikan untuk saat ini dan masa mendatang. Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan keakraban dan kebersamaan serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kutai Kartanegara,” harapnya.
Tradisi beseprah telah dilaksanakan sejak abad ke-13 di era Raja Aji Batara Angung Dewa Sakti sebagai salah satu perayaan penting dalam budaya Kutai. Lebih dari sekadar jamuan, beseprah melambangkan harapan dan doa dari Sultan agar dapat menjadi pemimpin yang mengayomi. Tradisi ini juga mencerminkan keinginan Sultan untuk membaur dengan rakyatnya, merasakan kebahagiaan dan tantangan yang mereka hadapi dan menghilangkan jarak sosial.