Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, tantangan dunia Pendidikan khusnya teman-teman yang berprofesi sebagai guru di masa pandemi Covid-19 sangatlah besar. Sampai hari ini, proses belajar mengajar tatap muka belum bisa dilaksanakan, sehingga dituntut para guru untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar di tengah Pandemi Covid-19.
Karena kondisi geografis dan luasan wilayah sehingga ada beberapa kondisi yang terjadi di Kukar, khususnya di zona hulu mahakam, sejumlah guru seringkali menyampaikan keluhan bahwa mereka tidak bisa mengoptimalkan proses belajar dalam jaringan (daring) karena kendala koneksi internet yang belum stabil di area mereka mengajar. “Saya berharap kendala seperti ini tidak membuat kita justru tidak berbuat, saya mengajak untuk tidak selalu mengeluh.
"Karena sampai hari ini belum ada hp yang dijual dengan sinyalnya," kata Edi sembari berseloroh yang disambut tawa hadirin seusai melantik para pejabat fungsional di Ruang Serbaguna Kantor Bupati Kukar, Rabu (6/1/2021). "Maksud saya jangan pasrah terhadap kondisi seperti itu, jangan hanya menyampaikan persoalan, teman-teman guru juga saya minta untuk mulailah melakukan kreativitas dan inovasi terkait bagaimana cara atau apa yg harus dilakukan agar anak-anak kita tetap bias belajar," terangnya lagi.
Seperti daerah lain, kata Edi, guru-guru dengan kreativitas dan semangat tinggi berusaha mendatangi murid-muridnya untuk belajar tatap muka meski dengan jumlah murid yang sangat terbatas lantaran terkendala hal yang sama untuk menggelar pembelajaran daring. Beberapa wilayah di Kukar, kata dia, juga sudah ada yang melakukan metode seperti itu.
Dia ingin agar para guru ini mengambil langkah-langkah sesuai situasi dan kondisi di lapangan. "Rakyat kita sedeng susah, kita semua susah sekarang, jadi memang membutuhkan pribadi dan individu yang memang punya komitmen kuat terhadap tugas dan fungsi kita masing," pungkasnya.