Kutai Kartanegara –Selain terkenal dengan melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki, Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata juga memiliki segudang distinasi wisata eksotik. Desa Semayang misalnya, wilayah yang berada didekat Danau Semayang ini, menjadi salah satu bukti nyata jika wilayah ini mempunyai segudang lokasi wisata yang masih perawan alias belum pernah terjamah dengan dengan industri.
Semayang merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Kenohan yang berjarak sekitar 2,5 jam ke arah barat Kota Tenggarong, Kukar. Untuk ke desa ini, anda dapat menempuhnya dengan menggunakan perjalanan darat dengan melewati jembatan Kota Bangun yang memiliki Panjang sekira 14 Km.
Beberapa waktu yang lalu, kami mendapatkan kesempatan untuk dapat mengunjungi Desa wisata ini. Sungguh yang kami bayangkan berbeda dengan apa yang kami temui dilapangan, pasalnya sebelumnya kami tidak pernah membayangkan jika ditengah desa tersebut memiliki penginapan ala modern layaknya wilayah wisata terkenal lainnya di luar Kaltim.
Di desa ini para pelancong tidak perlu repot untuk mencari rumah warga untuk digunakan sebagai tempat beristirahat, lantaran desa ini kini telah menyediakan parasarana berupa cottage alias penginapan modern yang dilengkapi dengan kipas angin.
Terdapat sebanyak 4 cottage dengan ukuran luas yang bervariasi, yang dibangun diatas lahan 14 x 21 meter milik warga yang dibangun pemerintah desa setempat.
“Selain cottage, di atas areal ini juga ikut dibangun salah satu gasebo yang kini diperuntukkan untuk pengujung yang hendak menikmati pesona Desa Semayang seraya menikmati sajian khas kuliner Desa Semayang, terdapat dua bilik WC yang ikut menjadi fasilitas bagi para pengunjung,” ujar Kades Semayang, Robi Salam, yang ditemui kaltimnews.co.
Desa Semayang dihuni sekira 420 Kepala Keluarga (KK), yang terbagi di 12 Rukun Tetangga (RT), total penduduknya mencapai 1.417 jiwa, dengan profesi nelayan tangkap danau.
Luas wilayah Desa Semayang sendiri sekira 16 Ribu Hektare (Ha), dari luasan wilayah ini hanya terdapat 3 Ribu Ha daratan dan selebihnya merupakan daerah perairan danau dan sungai.
Berbicara masalah danau dan sungai, wilayah ini memang terkenal dengan surganya ikan air tawar, dengan adanya Danau Semayang, warga setempat kemudian diuntungkan dengan sejumlah komudity dan ke anekaragaman hasil nelayan yang cukup tinggi, sebut saja ikan toman (snake head/chana SP), Ikan Lais (Krytoterus SP), Ikan Jelawat (Laptobarbus hoeveni), Ikan Haruan (Chana Striata), Ikan Puyu (anabas testudineus), Ikan Baung (hemibragus), serta Udang Galah (Macrobrancium rosenbergii) menjadi salah satu bukti kelayaan alam yang dimiliki desa ini. Selain itu di danau tersebut menjadi salah satu tempat habitat Ikan pesut yang kini mulai langka, dan hampir punah.
Hal yang menarik dari desa ini yakni para nelayan melakukan tangkap ikan dengan cara tradisional, para nelayan di desa ini rata-rata hanya menggunakan Pukat (Ringgi, sebutan warga setempat) atau hanya dengan kawat pengilar, kendati demikian hasil tangakapan nelayan sangatlah melimpah ruah.
Kembali ke Wisata Desa yang kini dikembangkan oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, ada hal yang unik yang dibangun oleh Kades Semayang untuk memanjakan penjungung Desa.
Adalah food court yang kerap kita temui di tempat layaknya mall atau pusat perniagaan, namun di desa ini hal itu akan anda dapatkan diatas air alias terapung. Lokasinya tepat berada depan area cottage yang berhadapan langsung dengan bibir sungai yang menghubungkan Desa Melintang, Muara Pela, Desa Tubuhan, maupun Desa Kahala. (akan dibahas di Edisi selanjutnya).
“Baru satu tahun belakangan ini kami membuat terobosan dalam hal Desa Wisata, hal tersebut dilatarbelakangi dengan sejumlah potensi eksotik yang ternyata dimiliki desa ini tanpa kami sadari,” tutur Robi Salam.
Roby memaparkan jika ide membentuk Desa Wisata itu belum pernah terpikirkan sebelumnya.
“Jadi awalnya saya membangun cottage ini hanya sebagai tempat istirahat saja, guna menikmati sajian Sunset (matahari terbenam) yang membentang di cakrawala di tengah rimba Pulau Kalimantan,” sebut pria yang sudah menjabat Kades selama 4 tahun ini.
Seakan menjadi mahnet tersendiri, kehadiran cottage yang dibangun Kades Robi Salam itu, ternyata menjadi daya lecut bagi sejumlah wisatawan yang berasal dari luar daerah untuk memanfaatkannya menjadi tempat penginapan.
“Saya berfikir saat itu, mengapa tidak sekalian kami membuat Desa Semayang menjadi Desa Wisata layaknya desa lainnya, berbekal dengan niat ini, saya bersama dengan warga yang tergabung dalam Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Desa Danau Semayang, mencoba membuat formula bagaimana memperkenalkan kearifal lokal yang dimiliki Desa Semayang kepada para pelancong, baik dari sisi panorama desa hingga sajian kuliner khas yang dimiliki,” tutur Robi Salam.
Menurut Robi Salam, nama Semayang dulunya hanya dikenal warga Kaltim melalui salah satu Pelabuhan yang terdapat di Kota Balikpapan. “Kesohoran nama Semayang dipintu gerbang Bumi Etam tersebut bukanlah tanpa sebab melainkan Desa Semayang memiliki kekayaan seperti distinasi wisata yang cukup eksotik yang layak untuk diperkenalkan bahkan dibanggakan,” ungkapnya. (Bersambung)
Penulis : Arief
Berita ini juga terbit di kaltimnews.co dengan judul : Eksotik Desa Semayang