Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dalam bulan Mei – Juni 2022 akan melaksanakan kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 sebagai bagian dari program Kementerian Kesehatan RI. Kegiatan itu merupakan upaya menjangkau cakupan sasaran imunisasi rutin pada anak yang sempat menurun selama pandemi COVID-19.
Dijelaskan oleh Kadinkes Kukar Martina Yulianti bahwa berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, terdapat 3.4 juta anak Indonesia belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap selama pandemi COVID-19. Hal tersebut dikemukakan Kadinkes Kukar dalam kegiatan Penyelenggaraan Bulan Imunisasi Anak Nasional di Hotel Grand Elty Singgasana di kawasan Bukit Biru, Tenggarong pada hari Kamis (19/5/22).
Kadinkes Kukar menyampaikan selama pelaksanaan kegiatan BIAN, diharapkan orang tua segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat atau pos pelayanan imunisasi untuk mendapatkan imunisasi rutin.
Dijelaskannya bahwa kegiatan BIAN akan dilaksanakan selama 30 hari kerja pada bulan Mei dan Juni 2022. Dirincikannya bahwa sasaran imunisasi tambahan Campak-Rubella diberikan pada anak usia 9 bulan hingga usia kurang dari 12 tahun, dan sasaran imunisasi kejar usia pada anak usia 12 bulan hingga 59 bulan.
Disampaikannya data bahwa selama pandemi Covid-19, capaian imunisasi global mengalami penurunan dari 86% pada tahun 2019 menjadi 83% pada tahun 2020. Pada tahun 2020 jumlah anak dengan imunisasi tidak lengkap di Indonesia terdata sebanyak 3.4 juta.
“Kegiatan BIAN merupakan upaya konkrit komitmen global terhadap eliminasi penyakit Campak dan Rubella pada tahun 2023. Sebagian besar provinsi di Indonesia sudah berstatus risiko tinggi atau sangat tinggi terhadap transmisi penyakit Campak dan Rubella, jadi dikawatirkan terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa tempat. Atas dasar realitas tersebut kegiatan BIAN dilaksanakan,” jelas Kadinkes Kukar.
Kadinkes Martina Yulianti berharap kerjasama seluruh stakeholders kesehatan untuk melaksanakan kegiatan imunisasi campak dan rubella serta imunisasi lain yang masuk ke dalam kategori imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan.
“Tujuannya adalah untuk mengejar ketertinggalan cakupan imunisasi dasar lengkap dan imunisasi lanjutan lengkap dalam satu bulan ini, supaya tidak terjadi KLB,” pungkasnya.