Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin melakukan kunjungan lapangan di Kecamatan Tenggarong Seberang hari Jumat (22/10/21). Lokasi yang ditinjau adalah demplot jagung di BPTP Desa Bangun Rejo dan Rice Processing Unit (RPU). Turut mendampingi dalam kunjungan tersebut adalah Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar Sutikno, anggota Fraksi PDI-P DPR RI dari Dapil Kaltim Safaruddin, serta jajaran dari PT. Indoditas Duta Raya.
Usai meninjau Demplot Jagung dan RPU, Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin mengatakan bahwa Pemkab Kukar pada tahun depan mulai mengaktifkan kembali RPU yang sudah lama tidak berjalan. "Ini merupakan program hilirisasi dari pertanian yang ada di Kukar yang masuk dalam program besar dari program Kukar Idaman. Proyeksinya 30.000 hektare swasembada jagung, dan ini sebagai salah satu hilirisasi dan pembuktiannya secara bertahap dengan mengaktifkan lagi RPU ini," ujar Wabup Rendi Solihin dengan optimis.
"Untuk mengaktifkan kembali RPU ini kita anggarkan di APBD perubahan kurang lebih Rp 1 miliar untuk perencanaannya, sehingga pada anggaran murni tahun depan kita menganggarkan lagi untuk pembangunan serta penyediaan alat-alat yang dibutuhkan. Nilai anggaran tahun depan tergantung dari hasil perencanaan yang ada di perubahan, kita tidak bisa mengira-mengira untuk anggaran tahun depan karena akan kita hitung dulu karena banyak sub-subnya," jelasnya.
Dijabarkan oleh Wabup Kukar, bukan hanya RPU yang akan dilakukan pembenahan, tetapi juga teknologi ozon, depo alsintan, dan beberapa fungsi gedung yang akan ditambahkan di RPU supaya bisa beroperasi secara optimal.
Wabup Rendi Solihin menjelaskan bahwa pengaktifan kembali RPU ini akan bermitra dengan Perusda Kukar dan pihak ketiga, sehingga bisa dikelola dengan baik. Maka RPU Tenggarong Seberang tidak dikelola langsung oleh Pemerintah Daerah dan akan menjadi food station.
Wabup Rendi Solihin berpesan bahwa "Pengelolaan RPU secara profesional akan menghasilkan produk yang optimal, sehingga visi misi sejahtera dan berbahagia dapat terwujud dalam sektor pertanian".
Sementara itu, anggota Fraksi PDI-P DPR RI dari Dapil Kaltim Safaruddin menambahkan, bahwa operasional RPU ini nantinya akan dimulai dari jagung. " Kita mengharapkan peningkatan kapasitas produksi dan penghasilan masyarakat khususnya petani. Selama ini panen jagung bagus, tapi tidak ada yang beli. Namun sekarang sudah ada PT Restu yang membeli produksi jagung petani Kukar," tegasnya.
Untuk beras, anggota DPR RI Safaruddin mengatakan bahwa sudah lama Bupati Kukar ingin RPU bisa beroperasi kembali. "Saat ini Kukar sudah meningkat hasil pertaniannya dari gabah dan padi. Tapi bisa menjadi masalah jika harga gabah naik, tidak ada yang membeli. Maka harus kita fungsikan RPU untuk mengendalikan harga", harapnya.
"Jadi bukan gabah yang kita jual, tapi beras. Kita sudah cek beberapa tempat di RPU ini. Alat-alat pertanian juga akan kita siapkan, supaya masyarakat petani bukan hanya bisa mengelola sawah satu hektare saja tetapi bisa sampai 10 atau 50 hektare, " tuturnya.
anggota DPR RI Safaruddin berharap agar anak-anak generasi muda atau milenial di Kukar kedepan jangan lagi mencari pekerjaan ke kota, karena mereka bisa menjadi petani milenial di Kukar.
"Dengan perkembangan pertanian yang baik di Kukar, maka akan otomatis kita mempersiapkan ketahanan pangan untuk dapat memenuhi kebutuhan di Ibu Kota Negara baru," tutupnya.