Kabel fiber optic (FO) milik Internet Service Provider (ISP) banyak bergantungan tak beraturan di Tenggarong. Karena dinilai mengurangi estetika Tenggarong Diskominfo Kabupaten Kutai Kartanegara dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Provinsi Kalimantan Timur menggelar rapat terkait penataan kabel FO ISP. Rapat yang dipimpin Kadis Kominfo Kukar Dafip Haryanto berlangsung pada hari Rabu, 20 Desember 2023 di ruang rapat lantai 4 kantor Bupati Kutai Kartanegara di Kawasan Timbau, Tenggarong.
Rapat tersebut dihadiri Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Provinsi Kalimantan Timur Vicky Firdaus dan para pejabat anggota APJII seperti PT Telkom, Icon Plus PLN, Lintas Artha, XL Axiata, PT.MGDA, PT Comtelindo, pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan, dan Kabid TIK Diskominfo Kukar Ery Hariyono beserta staf Diskominfo Kukar.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1560/Diskominfo-Kukar-Koordinasi-dan-Konsultasi-ke-Kementerian-Kominfo-RI
Kepala Dinas Komunikasi dan informatika Kabupaten Kutai Kartanegara Dafip Haryanto menyampaikan fakta tidak rapinya kabel FO milik ISP yang ada di Tenggarong. Disampaikan bahwa hal tersebut menjadi perhatian dari Bupati Kukar Edi Damansyah terkait estetika kota dan keamanan masyarakat. “Untuk itu diperlukan penataan, pembenahan, dan perapihan kabel udara (Fiber Optik) milik Internet Service Provider,” ujarnya.
Kadis Kominfo Kukar menyampaikan perlunya sinergi antara Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Diskominfo Kukar dengan APJII Provinsi Kalimantan Timur untuk dilakukan penataan kabel FO agar dapat indah, aman, dan meningkatkan kehandalan dan kualitas jaringan internet di Tenggarong.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1559/Monitoring-Harga,-Bupati-Kukar-Kunjungi-Pasar-Mangkurawang-Tenggarong
Kadis Kominfo Kukar berharap jalan protokol di Tenggarong menjadi prioritas penataan, pembenahan dan perapihan kabel fiber optik. “Kawasan protokol harus menjadi prioritas karena rawan terganggu lalu lintas kendaraan besar yang melintas dan berpotensi mengganggu keselamatan masyarakat,” tuturnya.
Ketua APJII Provinsi Kaltim Vicky Firdaus menjelaskan bahwa penataan, pembenahan, dan perapihan kabel FO sudah menjadi isu Pemerintah Daerah seperti yang terjadi di Kota Jakarta, Lampung, Tanggerang, dan kota lain. “Tindakan ini bukan hanya untuk kepentingan digitalisasi, tetapi juga sebagai bentuk perhatian terhadap keselamatan masyarakat pengguna jalan. Hal tersebut bisa di jadikan study banding untuk percepatan penyelesaian permasalahan,” jelasnya.
Ketua APJII Provinsi Kaltim Vicky Firdaus menjelaskan perlunya penataan, pembenahan dan perapihan kabel Fiber Optik bertujuan untuk keamanan, estetika, infrastruktur digital, dan kenyamanan. Ditekankannya perlunya pemetaan lokasi, rencana, dan jadual kerja, serta dibentuk Tim Kerja yang beranggotakan ISP dan Organisasi Perangkat Daerah terkait.
“Kabel yang terlalu banyak dan semrawut dapat menjadi risiko kecelakaan. Dengan merapihkan kabel akan mengurangi potensi bahaya bagi masyarakat pengguna jalan. Kabel yang terlalu banyak dan berantakan dapat merusak tampilan visual kota. Dengan merapikan kabel, kota akan terlihat lebih rapi dan teratur, Perapihan kabel juga berkaitan dengan infrastruktur digital. Kabel yang teratur memudahkan pemasangan dan pemeliharaan jaringan internet serta telekomunikasi. Selain itu kabel yang terlalu banyak dapat mengganggu pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya. Dengan merapikan kabel, lingkungan menjadi lebih nyaman bagi semua orang,” jabarnya.
Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Diskominfo Kukar Ery Hariyono menyampaikan point-point penting kesimpulan rapat terkait administrasi, percepatan, penataan, pembenahan, dan perapihan kabel FO, penentuan lokasi, membuat perencanaan umum, studi banding ke daerah yang sudah melaksanakan penataan, pembenahan dan perapihan kabel FO.
Dalam event tersebut Ketua APJII Provinsi Kalimantan Timur Vicky Firdaus menjelaskan sejarah organisasi APJII yang berpusat di Jakarta dan terbentuk pada 15 Mei 1996. Dijelaskannya APJII di Kalimantan Timur ada di Samarinda dan Balikpapan.
Disampaikannya bahwa APJII memiliki misi dan tujuan membantu menyediakan jasa internet yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia, memasyarakatkan internet dalam menunjang pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
Selain itu adalah untuk mendukung terciptanya peluang bisnis pengusaha Indonesia melalui penyediaan sarana informasi dan komunikasi global, pemerataan ekonomi di tanah air melalui kesempatan akses terhadap informasi dan komunikasi secara merata di seluruh pelosok Indonesia, menyediakan sumber-sumber informasi mengenai Indonesia, dan meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam kerjasama internasional.
Penulis : Adi Listiono (Analis Infrastruktur)
Editor : Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)