Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara, Aji Gazali Rahman mengatakan, 60 persen hewan kurban di Kukar disuplai oleh peternak lokal.
Peternak lokal ini berasal dari sejumlah kecamatan di Kukar, di antaranya Kecamatan Tenggarong, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Samboja, Kecamatan Muara Jawa, dan Kecamatan Kota Bangun.
Baca juga : - https://kukarkab.go.id/v2/berita/1196/Pemkab-Kukar-Evaluasi-14-Objek-Penilaian-Piala-Adipura-2023
Selain peternak lokal, 40 persen pasokan hewan kurban juga didatangkan dari luar daerah, yaitu Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sulawesi. Untuk Pulau Jawa, Distanak Kukar hanya mengambil kambing saja, tidak untuk sapinya.
Sebagaimana hasil pantauan kami, sapi dipastikan aman kesehatannya jika dipasok dari NTT dan Sulawesi, karena bebas dari wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) maupun Lumpy Skin Disiase (LSD). NTT juga memiliki kebijakan untuk melarang sapi luar masuk ke daerahnya. Begitu juga dengan hewan kurban yang berasal dari Sulsel.
“Kita periksa sapi-sapi yang dari luar itu kesehatannya. Jika nanti ada gejala PMK, kita tahan sapinya. Jadi nanti setiap ternak pedagang diperiksa dinas,” ungkapnya.
Hewan ternak dari dua provinsi tersebut dipastikan tak terjangkit penyakit karena sudah mendapatkan suntikan vaksin sebanyak tiga kali sebelum dikirimkan ke luar pulau.
Kendati dianggap aman, tetapi Distanak Kukar tetap selektif dan tetap melakukan pemeriksaan terhadap hewan yang dikirim dari dua daerah tersebut, sebagai bentuk kewaspadaan, serta memastikan hewan sehat dan siap untuk dikurbankan.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Kukar memastikan pasokan hewan kurban aman menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah. Distanak bakal menyiapkan 4.000 ekor hewan kurban, terbagi untuk sapi 2.500 ekor dan kambing 1.500 ekor.
Penulis : Masmun Jaya (Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo Kukar)