Penulis: Muhammad Firza Akbar (Tenaga Ahli Peliputan)
Infografis: Dinas Kesehatan Kukar
Editor: Zainul Effendi Joesoef (Pranata Humas Ahli Muda)
Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara (Dinkes Kukar) akan menyelenggarakan kegiatan Gerakan Bumil Sehat Serentak Tahun 2025 pada Rabu, 25 Juni 2025, bertempat di Aula Pertemuan Kelurahan Loa Tebu, Kecamatan Tenggarong, mulai pukul 08.00 WITA. Kegiatan ini akan dilaksanakan serentak di 32 puskesmas yang tersebar di 20 kecamatan, dengan 13 di antaranya merupakan lokus prioritas. Gerakan ini bertujuan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), serta prevalensi stunting pada balita. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari kampanye nasional yang digagas oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan tema “Mari Dukung Ibu Hamil Lebih Sehat dan Bahagia.”
Kegiatan Gerakan Bumil Sehat yang akan dilaksanakan di Loa Tebu akan diikuti oleh berbagai elemen lintas sektor, meliputi tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan, Puskesmas, organisasi pemerintah, serta masyarakat umum. Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan mencakup pemeriksaan kehamilan sesuai Standar Pelayanan 10T, edukasi kesehatan melalui talkshow, deklarasi komitmen dari para ibu hamil, serta pemberian apresiasi kepada peserta yang telah menjalani pemeriksaan kehamilan sesuai standar. Para peserta juga akan diajak membawa bekal sehat dan secara serentak mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) sebagai simbol dukungan terhadap upaya menjaga kesehatan ibu dan janin.
Gerakan ini merupakan bentuk implementasi dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang pelayanan kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan, dan masa sesudah melahirkan, pelayanan kontrasepsi, dan pelayanan kesehatan seksual. Dalam regulasi tersebut ditegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, di antaranya melalui pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali selama masa kehamilan, termasuk 2 kali pemeriksaan USG oleh dokter.
Plt. Kepala Dinkes Kukar Ns. Kusnandar menjelaskan bahwa pemeriksaan kehamilan mengacu pada standar pelayanan 10T yang mencakup berbagai aspek penting seperti pengukuran berat dan tinggi badan, tekanan darah, lingkar lengan atas untuk mendeteksi kekurangan energi kronis, serta pengukuran tinggi rahim guna memantau pertumbuhan janin. “Pemeriksaan juga meliputi deteksi letak dan denyut jantung janin, pemberian imunisasi Tetanus Toxoid, distribusi Tablet Tambah Darah minimal 90 hari, pemeriksaan laboratorium seperti hemoglobin dan hepatitis B, konseling kesehatan, hingga pemberian pengobatan jika ditemukan gangguan kesehatan yang membahayakan ibu maupun janin,” ujarnya.
Disampaikan bahwa data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan dari 37,1 persen pada tahun 2013 menjadi 48,9 persen pada tahun 2018. “Hal ini menjadi salah satu faktor risiko utama terhadap tingginya AKI dan stunting pada anak. Oleh karena itu, edukasi gizi seimbang dan pemantauan berat badan ibu hamil juga menjadi bagian integral dalam kegiatan ini, guna mencegah terjadinya komplikasi selama kehamilan,” jelasnya.
Disampaikan bahwa gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kampanye digital dengan mengunggah konten kreatif bertema #BumilSehat di media sosial dalam bentuk konten berupa foto, video, puisi, atau ucapan dukungan untuk para ibu hamil, dengan menyertakan tagar #22kamisayangibu dan #aksigermas, serta menandai akun resmi Kementerian Kesehatan (@kemenkes_ri) dan Direktorat Promosi Kesehatan (@dit.promkes).
Plt. Kepala Dinkes Kukar Ns. Kusnandar berharap kegiatan tersebut dapat mendorong kesadaran dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dan lintas sektor dalam mendukung ibu hamil agar lebih sehat dan bahagia. “Kita semua berharap ke depan kita mampu menurunkan angka kematian ibu, kematian bayi, serta prevalensi stunting di Kabupaten Kutai Kurtanegara.”
#gerakanbumilsehat2025 #dukungibusehatbahagia #22kamisayangibu #aksigermas #germas #kutairawatbumil #kukarsehatsejahtera #dinkeskukar #puskesmas #gerakanserentak #turunkanangkakematianibu #turunkanangkakematianbayi #turunkanprevalensistunting